Damar meneguk mineralnya setengah lalu kemudian kembali menggigit roti isi keju dalam tangannya. Ia kini duduk di samping kantor, duduk di kursi panjang di sana yang memang tersedia untuk istirahat atau sekedar mencari angin segar dikala suntuk. Ia menghentikan kunyahannya saat kembali teringat apa yang dilihatnya saat menemui keluarga korban kemarin. Damar sama sekali tidak menyangka kalau seorang vampire bisa berada di rumah itu. Dan tertidur gelisah seperti sedang kesakitan. Karena kepikiran dengan hal itu, ia sampai tidur telat semalaman. Dan kepalanya penat sampai sekarang karena kurang tidur. "Harusnya aku mastiin kemarin, siapa kakek itu sebenarnya? Kenapa sampai bisa ada vampire di rumahnya, padahal istrinya sendiri meninggal karena dibunuh oleh vampire." Gumamnya sendiri sembari