Dilemah

1779 Words

Yanan sibuk merunduk mengancingkan piyama strep hitam putihnya dengan bibir terbuka kecil. Edric di sampingnya hanya memandangi tanpa niat membantu. "Kak Elang belum pulang?" Edric mengangguk pelan, berjalan mendekat pada sisi kasur Yanan dan tidur di sana. "Kak Elang enggak kenapa-napa, kan?" Tanya Yanan sudah menghampiri Edric yang merapikan buku bacaan di atas nakas. "Hm." Yanan melengos saja mendengar balasan singkat itu, "Kak Edric sepertinya benci sama aku ya?" Gumamnya dengan bahu melemas membuat Edric sontak menoleh. "Apanya?" Tanya pemuda itu dengan kening mengkerut. "Setiap aku ngajak ngomong pasti jawabannya selalu hm, atau enggak iya sama tidak." Ujar Yanan sembari meniru ekspresi Edric saat mengobrol dengannya. Edric mendecak saja dengan segera bangkit, "perasaan Elang le

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD