FRIENDS WITH BENEFIT

PROLOG

Hati ini adalah bukan milik kita, apa kalian percaya itu?

Perpisahan itu mudah, namun rasa yang tertinggallah yang menyulitkan. Bara api cinta yang terus berkobar dikala raga ini sudah milik orang lain, kita tidak pernah tahu kepada siapa hati ini akan memilih.

Diawali dengan rasa bosan yang menghinggapi hingga terbesik keinginan untuk bermain dan mencoba rumput tetangga yang nampak lebih hijau, keinginan untuk mencoba sesuatu yang lain, sesuatu yang sedikit menantang dan menyenangkan, siapa sangka hati dan jiwa malah terperangkap.

Hubungan yang sudah terbina murni oleh cinta selama empat tahun kini harus ternoda oleh sebuah hasrat yang asing, hasrat untuk melangkah lebih jauh kepada seseorang yang asing. Kepada orang asing yang pandai memainkan hati. Ia menjerat, melilit ku hingga tak berdaya, menginginkan dan hanya menginginkan dirinya. Merasuk ke dalam setiap sendi – sendi kehidupan ku seperti racun.

Mengapa aku harus jatuh cinta lagi?

Aku tidak kuasa menolak, percikan api yang ia semburkan nyata membakar seluruh tubuhku, membakarnya dalam gairah yang tidak berkesudahan.

Harlie dan Leoky, adalah dua pria yang sangat berbeda dan melengkapi satu sama lain. Kedunya menggenggam hati ini dengan porsi yang sama banyaknya. Aku tidak tahu harus melangkah kemana, namun tarikan Harlie begitu kuat dan berhasil mengambil sebagian banyak apa yang digenggam oleh Leoky pada hati ku.

Aku tidak ingin menyakiti salah satu diantara mereka, aku membutuhkan cinta dan kesetiaan tetapi aku ingin juga terbakar dalam hasrat yang menyala – nyala.

Hubungan Friends With Benefit ini pun dimulai.