Wira tidak tahu waktu sudah menunjukkan pukul berapa ketika dirinya bangun. Yang pasti, sinar matahari sudah mulai muncul dari celah jendela yang tertutupi gorden. Sebenarnya Wira sendiri masih mengantuk dan masih butuh tidur setidaknya beberapa jam lagi. Hanya saja, begitu mendapati sisi ranjang di sebelahnya yang sudah kosong dan terdengar suara muntah-muntah dari kamar mandi, kantuk Wira seketika lenyap dan digantikan oleh kekhawatiran. Dengan cepat Wira turun dari ranjang dan berjalan menuju kamar mandi yang pintunya ternyata tidak tertutup. Pemandangan Hara yang sedang muntah-muntah di westafel langsung menyambut Wira. Laki-laki itu pun berjalan menghampiri Hara dan dengan sigap membantu memegangi rambut Hara yang tidak diikat. Yang dilakukannya sempat membuat Hara kaget, namun perem