Setelah sampai di depan rumah, Starla berhenti dengan Bintang yang ikutan juga. Mengontrol kembali apa yang sudah ia tutup rapat-rapat agar tak bisa begitu saja terbuka. Tampak terlihat biasa, padahal jauh di lubuk sana ingin sekali mengusir Bintang sekarang juga dengan terpaksa.
Kalau begitu caranya, maka Bintang akan semakin curiga dan mereka pasti akan berdebat nanti. Seolah Starla sudah berlaku semena-mena atas banyak kebaikan dan kebahagiaan yang sudah Bintang berikan dalam beberapa waktu ini.
Sudah cukup, berdebat dengan hati dan pikiran membuatnya ingin meledak dan menghilang saja.
Mengambil udara di sekitar lalu membuangnya dengan tenang. Kemudian Starla membuka pintu gerbang. "Silakan masuk tuan, ahaha!" Membungkukkan badannya seperti pelayan yang sedang menyambut kedatangan pa
