Bab. 46

1457 Words

“Toni ke mana, sih? Dari semalam ponselnya mati dan tak bisa dihubungi. Apa jangan-jangan dia menghindari aku?” Nurul berguman seorang diri di dalam kamar seraya memandangi ponselnya. Berkali-kali ia memperhatikan ponselnya, dan menghubungi nomor kontaknya Toni. Wajahnya tampak cemas, panik dan takut. Takut jika lelaki itu menghilang atau ketahuan dan dirinya bisa ketahuan kebusukannya. “Akhirnya aktif juga,” ucapnya setelah terdengar bunyi tanda sambungan teleponnya tersambung. Wajahnya gelisah, tak sabar menunggu lelaki tersebut menjawabnya. Fokus mata Nurul terus tertuju pada pintu kamarnya. Takut jika mertuanya atau kakak iparnya menguping atau mencari dirinya. “Halo, Toni! Kenapa kamu tiba-tiba menghil—“ “Jangan hubungi aku lagi!” seru Toni dari balik telepon memotong ucapan Nuru

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD