Ucapan Terima Kasih
‘Train to The City of Love’
-
Bagi saya, sangat menantang untuk mengubah setiap ide yang muncul di kepala menjadi sebuah narasi yang tidak hanya baik secara struktur, tapi juga hidup. Hidup dalam artian ‘membuat pembaca ikut memahami, dan merasakan pengalaman setiap karakter dalam cerita, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan informasi, melainkan juga hanyut dalam pengalaman itu sendiri’. Terlepas dari semua itu, saya menyadari bahwa masih ada beberapa bagian yang saya rasa kurang menarik dan membutuhkan polesan khusus. Dan karena sebagian besar kekuatan dalam cerita ini datang dari dialog antar tokoh, itu menuntut saya untuk membuat setiap tokohnya memiliki karakter yang kuat.
Jadi ide utamanya adalah menghadirkan ‘cerita dalam sebuah cerita’. Jumlah tokohnya terbatas, hanya ada enam tokoh utama, dan masing-masing dari mereka tidak hanya memiliki karakter yang kuat, tapi juga cerita yang mereka bawa masing-masing: pengalaman mereka semasa kecil, kejadian-kejadian yang nantinya akan memengaruhi keputusan mereka, membentuk siapa diri mereka. Dan saya mengemasnya dalam bentuk flashback, sehingga setting waktunya-pun akan menjadi dinamis.
Apa yang ingin saya sampaikan dalam cerita ini adalah tentang sebuah presepsi cinta dalam fase yang berbeda. Jadi ada tiga kisah cinta yang akan saya hadirkan dalam cerita ini, masing-masing memiliki fase yang berbeda: kisah pertama datang dari pasangan muda yang bertemu dalam sebuah perjalanan menuju kota cinta, dalam kisah mereka saya menggambarkan bagaimana interpretasi cinta di awal terjalinnya suatu hubungan. Kemudian kisah kedua menceritakan tentang pasangan lanjut usia yang terlibat dalam perjalanan menuju kota cinta. Dalam kisah itu saya menceritakan interpretasi cinta di masa tua, bahwa pada masa-masa itu, mereka memiliki cerita, dan cinta seringnya ditemukan dalam cerita. Yang terakhir mengisahkan pasangan suami istri yang berada di ambang perceraian, berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka dalam perjalanan menuju kota yang sama. Jadi dalam fase ini saya menggambarkan bagaimana rumitnya situasi yang dihadapi oleh pasangan suami istri, bagaimana sulitnya menjaga cinta terhadap pasangan dalam kadar yang sama, dan bagaimana cara mereka menghargai keinginan satu sama lain tanpa bersikap egois.
Saya membuat dialognya senyata mungkin sehingga relate dengan kehidupan sehari-hari dan saya sengaja membuat akhir yang bahagia karena saya ingin semua pembaca melihat kisah ini dalam sudut yang positif dan menarik kesimpulan yang positif juga.
Jadi.. ini akhirnya, terima kasih buat semua pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk mengikuti pengalaman kisah saya kali ini, terima kasih buat kalian yang memberi apresiasi. Kisah ini merupakan kisah yang indah bagi saya pribadi, saya harap kalian semua merasakannya dengan cara yang sama. Terima kasih.
Lulux Adelina