Stela melangkah memasuki ruangan yang merupakan kamar pribadi orangtuanya. Di sana ayahnya sedang menunggu karena di pesan tadi dia menyuruh Stela untuk datang ke kamar itu.
Setibanya di depan pintu kamar ayahnya, Stela mengetuk pintu tersebut.
“Masuk!”
Begitu suara teriakan itu mengalun dari dalam, Stela tanpa ragu memutar kenop pintu. Begitu pintu terbuka, dia mendapati ayahnya sedang duduk bertopang kaki sambil membaca sebuah buku. Stela berdeham untuk menarik perhatian ayahnya dan sepertinya berhasil karena Moreno kini mengalihkan tatapannya dari buku menjadi pada Stela.
“Oh, kau sudah datang. Sini duduk di dekat Papa.”
Stela menurut, tak berani membantah karena dia begitu menghormati ayahnya, walau terkadang dia akan melawan jika ayahnya sudah memerintahkan sesuatu yang tida
