Tulang Rusuk dan Tulang Punggung

2159 Words

"Ngapain lo resign? Kan masih bisa bolak-balik lah. Coba lagi aja di UI atau IPB deh. Kampus lama kan lebih enak, Sel." "Bukan itu masalahnya." "Lalu?" "Ya....seperti yang lo bilang. Nurani gue murah banget semenjak kerja di sini." Eshal tertawa. Bukan nurani yang murah tapi keadaan yang terpaksa. Meski yaa tetap saja hati nurani Eshal juga tak bisa menyangkal. Mereka terlalu nyaman di sini dengan dalih sulit mendapatkan pekerjaan. Menjadikan halal sebuah pekerjaan yang jelas haram tentu saja tidak bisa. Karena batas yang baik dan buruk itu sangat jelas. Sama ketika daging babi diharamkan untuk dimakan. Sekalipun tak ada yang bisa dimakan tapi bukan berarti daging babi berubah menjadi halal untuk ia makan. Makanya, Eshal berjuang. Ia jadikan S2 sebagai tujuan. Karena memang cita-cit

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD