Pak Raihan sangat terpukul mendengar musibah yang menimpa keluarga Elana. Apalagi mendengar penuturan dari Bu Rini dan suaminya tentang Elana ketika sedang menjenguknya di rumah. Beliau merasa sangat bersalah pada Elana dan keluarganya. Beliau ingin sekali bisa takziah ke rumah Elana. Namun, kondisi jantungnya yang lemah dan kondisi fisiknya yang drop akibat tingkah putranya itu, mengharuskan bedrest di rumah. Beliau hanya bisa mendoakan kedua orangtua Elana dari tempat tidurnya. Rania juga tidak memperbolehkan ayahnya pergi keluar rumah. Rania takut terjadi sesuatu yang buruk dengan ayahnya. Rania hanya meminta Zaidan untuk takziah ke rumah Elana, sebagai bentuk tanggung jawab karena Zaidan secara tidak langsung telah menyebabkan semua ini terjadi. Namun, Zaidan terlalu pengecut untuk m