"Aku masuk dulu ke kamar." Ucapan Hita menggagalkan niat Yassa, pria itu terlalu lama, hingga sang istri memilih untuk masuk ke kamar lebih dulu. Yassa hanya bisa menelan rasa penasarannya lagi, dan berpasrah apa pun yang akan terjadi nanti. Mau Hita marah, atau tidak, semuanya tak akan membuatnya mengurungkan niatan untuk menikahi Rania. Pria itu pun masuk ke kamarnya, ingin menyudahi kelelahan hari itu. Sejak pagi, ia sudah dihadapkan dengan sikap sang istri yang berubah. Malam itu, ia berharap bisa tidur tenang dan mimpi indah. Malam itu terasa berat, bukan hanya untuk Hita, tetapi juga untuk Arutala. Perjuangannya yang rela pindah ke Jakarta, demi memperjuangkan perasaannya pada wanita dambaannya, ternyata tak berjalan mulus. Pemuda itu tahu kalau hidup tak selalu berjalan seperti y