Pertemuan Tak Terduga

1368 Words

Jam yang melingkar di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 2 siang. Aku harus segera ke rumah sakit untuk mengemas barang-barang Bunda. Kondisinya sudah membaik, Dokter mengizinkan pulang ke rumah dengan catatan harus makan dan minum tepat waktu. Masalahnya saat ini si bayi tua sedang ngambek. Tidak mau diajak bicara malah asik main game sambil berbaring diatas ranjang ku. Aku sebagai pemilik kamar ini saja belum pernah duduk diatas kasur, bisa-bisanya Mas Agung mencobanya lebih dulu, tanpa izin pula. "Mas, mau sampai kapan kamu seperti ini? Kita harus ke rumah sakit. Bunda dan Eyang Marwa sudah menanyakan kapan kita sampai disana." "Satya masih mengurus pembayaran biaya rumah sakit, antrian nya lumayan banyak, kita pergi dua jam lagi," jawab Mas Agung tanpa melihat ke arahku.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD