Sudah dua minggu lamanya Mas Agung berada di Wonosobo. Setiap hari dia selalu menghubungiku di pagi hari, saat makan siang dan malam hari. Seperti minum obat ya sehari tiga kali. Kegiatanku tetap sama. Pagi pergi mengajar dan sore hari kembali ke rumah. Tidak pernah mampir kemanapun atau main ke rumah sahabatku. Hadiah-hadiah misterius itu masih terus berdatangan. Bahkan hadiah itu sampai dikirim ke kantor Bunda. Untungnya sekretaris beliau mengatakan pada satpam agar menolak semua paket yang tidak jelas pengirimnya. “Ckck, hadiah lagi,” omel Mimi. Kami melihat CCTV yang sedang menampilkan seorang Bapak tua meletakkan paket di depan gerbang sekolah. Biasanya semua paket akan diterima oleh pihak keamanan sekolah. Namun, orang itu meletakkan paket di sembarang tempat. “Aku penasaran ap