Seperti kebiasaannya yang mencintai ketepatan waktu, Ian menjemputku tepat di jam 10. Dia membantuku mengangkat dua koper besar milikku yang berisi seluruh pakaianku dan juga buku-buku hukumku sambil berkata.
" Kamu tetap bisa kembali kok Ca, kalau ada yang kurang. Nggak usah semuanya juga kamu bawa sekaligus hari ini."
"Aku nggak mau merepotkanmu harus menyetir mengantarku balik untuk mengambil barang-barangku. Jadi biarlah ku bawa sekaligus."
"Jangan terlalu sungkan padaku, kita ini suami istri sampai dua tahun ke depan, aku tidak mau kakekku curiga. Jadi bersikaplah seperti wanita lain yang manja yang suka repotin suaminya atau suka marah-marah kalau keinginannya tidak dipenuhi. Kalau kamu bertingkah laku sungkan seperti ini, pasti kakekku akan curiga. " Kata Ian
" Aku nggak ngerti
