Di ruang tamu besar itu, aku melihat sosok wajah gagah Jericho yang memang tidak menua hanya dia terlihat lebih kurus daripada waktu aku bertemu dengannya lima tahun lalu. Dia tampak memicingkan matanya dan aku bisa melihat kemiripannya dengan Biyan saat mereka memicingkan mata. Aku meremas tangan Ian, memberinya kode kalau ayahnya adalah Jericho yang sama dengan orang yang membeli perawanku. Ian mengangguk menenangkanku. Aku menghela nafas dan kembali melihat ke Jericho yang memandangku sekilas tapi kemudian pandangannya lebih dia tujukan kepada Biyan Matanya kelihatan berkaca-kaca ketika dia berdiri maju di hadapan Biyan dan memeluk tubuh Biyan erat sambil berkata, " Biyan.. Ini Papa. Maafkan Papa... Maafkan Papa, anakku." Suaranya bergetar dan air mata mengalir dari matanya. Biyan tid