Saat akhir minggu tiba, Pelangi malah bingung sejak sore tadi. Apa dia beneran harus datang dan bergabung bersama mereka? Sungguh, Pelangi sangat tidak percaya diri. Mereka berbeda kelas kehidupan, bagaikan langit dan bumi. Tidak pantas saja rasanya jika Pelangi bergabung, dia hanya manusia kecil yang tidak memiliki apa pun selain isi kepalanya yang syukurlah cerdas. Andai tidak mengandalkan beasiswa, Pelangi tidak mungkin menginjakkan kaki di kampus paling bagus di kota Jakarta ini. Sebuah keberuntungan yang selalu membuatnya bangga. Ifander kembali mengirimi Pelangi pesan, isinya hanya mengingatkan jika malam ini mereka berkumpul di kediaman Faresta, biasanya anak-anak membuat kemping sederhana di halaman belakang dan menginap. Ifander meminta Pelangi menginap juga, bersenang-senang se