lina, sudah sepuluh tahun menjalani biduk rumah tangga dengan heru suaminya, dia jalani dengan penuh rasa sabar, berjuang bersama sedari awal menikah, dia rela ikut banting tulang demi masa depan keluarga kecilnya. walau pun itu selalu dipandang sebelah mata oleh keluarga sang suami, yang setiap hari selalu menggunjingkan dirinya dibelakang.
hingga, rasa sabar itu pun sudah hilang. lina mengambil langkah, memilih resign dari pekerjaannya. bagaimana tidak, selama dirinya ikut bekerja tak sekalipun heru memberi nya nafkah lahir. lina ingin melihat bagaimana gunjingan keluarga suaminya itu kepada dirinya... dia sudah muak, toh kalau hanya untuk menghidupi istri dan satu anak gaji heru terbilang sangat mencukupi, lina hanya ingin mereka tau dia bukanlah sapi perah untuk keluarga besar heru.