Saat langit masih belum sempurna cerah, Dane sudah datang ke rumahku Hari ini dia berbeda dari hari-hari sebelumnya. Tidak ada hoodie, tidak ada kemeja, dia hanya memakai kaos putih dan celana levis.
"Ini masih pagi banget, Dane," ucapku setelah menguap, bahkan aku masih mengantuk. Aku tidak mengizinkan Dane masuk ke dalam rumah. Karena saat ini aku sedang sendirian.
"Aku enggak bisa tidur, kalau aku di rumah aja, aku bisa ingkarin janji karena ketiduran, aku enggak mau jadi laki-laki pembohong," ucap Dane seraya meniup ujung poninya.
"Kenapa enggak tidur? Kamu insomnia? Atau ... ada depresi?"
Dane tertawa. "Karena keadaan keluargaku berantakan kamu jadi ngira kayak gitu, ya?" Lagi-lagi Dane tertawa. "Aku emang sering insomnia, aku pernah depresi, tapi kali ini bukan itu alasannya."
A
