Akan ada masanya yang dahulu sedekat nadi kini sejauh matahari, pun sebaliknya. Jangan berlebihan dalam memercayai dan jangan pula berlebihan dalam membenci.
---
Di saat semua orang keluar, langit sudah gelap, jam menunjukkan pukul dua belas malam lewat, Dane nekat bangun hanya untuk melihat keadaan Wira. Sejak sadar, ia sangat penasaran, apakah Wira memiliki luka lebih banyak darinya atau sebaliknya.
Dengan langkah gontai Dane berusaha untuk menyetarakan langkahnya. Tangannya yang masih banyak dililiti perban memegang kuat tiang infusan. Ia dorong pelan tiang infusan itu dan mulai melangkah keluar. Perlahan tapi pasti, akhirnya ia sampai di depan pintu kamar Wira.
Ragu-ragu ia buka, sampai akhirnya ia memutuskan untuk masuk. Pandangan pertama yang ia lihat adalah kasur pesakitan Wira,
