S2 - Prolog

584 Words

Kita memang tidak pernah tahu bagaimana masa depan, apa yang kita impikan di masa kini bisa jadi akan berubah di masa mendatang. Dan aku merasakan itu, tidak dalam diriku saja, tapi juga dalam dirinya yang kini telah jauh di sana, yang entah bagaimana keadaannya dirinya dan hatinya. Lalu dengan manusia-manusia yang masih atau sudah tidak ada lagi di sekitarku bersama problematika hidupnya masing-masing, yang entah bagaimana episode kehidupan mereka selanjutnya. Kita memang tidak pernah tahu apa alasan Tuhan memberikan nasib yang sering kali jauh dari ekspektasi, tapi yang harus kita yakini adalah, Tuhan jauh lebih mengetahui apa yang baik untuk kita daripada kita sendiri. Untuk kedua kalinya kukatakan bahwa aku merasakan itu, aku bisa memetik banyak hikmah dari segala nasib yang harus kut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD