kebahagiaan istriku sebuah kebanggaan untuku

kebahagiaan istriku sebuah kebanggaan untuku

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
HE
single mother
heir/heiress
bxg
mystery
brilliant
highschool
harem
like
intro-logo
Blurb

"bang aku mohon pulang lah untuk merayakan hari yg begitu sepesial ntuk kita" pinta yuni jauh disebrang televon dengan nada bergetar,"kamu mengertilah sedikit keadaanku, aku beginih untuk kita semua" pekik rommy sedikit keras, membuat hati yuni menja takaruhan emosi bercampur rasa sedih merasuki pikiran dan hatinya momen yg ditunggu tunggu untuk bisa merayakan hari natal dan tahun baru bersama sang suami harus kandas oleh sebuah pekerjaan, dia berpikir suaminya sudah jauh dari tuhanya demi harta semata

chap-preview
Free preview
keinginan buah hai
pagi yg begitu idah dihiasi kemunculan sang surya yang akan menyinari seisi dunia, yuni sedang memasak di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk kedua anaknya yang akan pergi sekolah, hidangan demi hidangan dia sajikan diatas meja. "mamah, wah enak kali kelihatanya masakan mamah hari ini" ucap rudi memuji masakan sang ibu, ia adalah anak pertama dari yuni "makasih sayang atas pujianya, semoga hari ninih menjadi hari yg indah buat mu" ucap yuni dengan senyum bahagia tampak di wajahnya sembari tanganya sibuk menyodoki hidangan untuk sarapan sang anak dan putri tersayangnya "ini makanan nya udah siap, ayo kita sarapan bersama"lanjut yuni berkata kepada sang anak "baimlah mah" jawab rudi lembut sembari mengambil piring dan memasukan makanan kepiringnya untuk di santap "mana maudi adik mu ko ga sarapan" tanya sang ibu dengan sedikit kerutan di wajah "ah paling dia masih dikamar" jawab rudi malas melihat adiknya yg selalu lambat dalam semua hal "maudi.....nak ayo sarapan dulu nanti kamu telat lo" teriak sang ibu dari dapur, mendengar teriakan sang ibu maudi yang lagi sibuk memakai sepatunya langsung mejawab. "iyah mah tunggu bentar"jawab maudi sambil menyelesaikan memakai sepatu, setelah selesai maudi bergegas kedapur untuk sarapan. "selamat pagi semua gimana aku sudah cantik kan" ucap maudi sambil tersenyum manja, lalu duduk dikursi yg ada di samping sang ibu "iyah cantik kaya artis holiwooz yg jatuh darikapal yerus terinjak setum" ejek rudi sembari tertawa lepas, "hus gaboleh gituh sama adik sendiri" ucap ibu yuni sedikit menegur rudi "udah biarin ajah amh biar dia puas puasin ngejek aku" pekik maudi dengan wajah yg masam dan jutex "udah jangan bertengkar terus, ayo kita berdoa dulu sebelum makan" ucap sang ibu sembari melipat jemari tanganya menaro di depan d**a. lantunan doa mengawali sarapan mereka. suara sendok dan garpu bergores diatas piring menambah kharisma sarapan ereka "mah gimana udah mamah bilang ama ayah untuk pulang disaat natal dan tahun baru ini" ucap maudi dengan wajah memelas berharap sang ibu bisa membujuk sang ayah untuk merayakan natal dan tahun baru bersama "belum, kamu sabar ayah pasti pulang untuk merayakan hari besar itu bersama kita disini" ucap bu yuni lembut mencoba untuk memahami keinginan sibua hati " ko belum sih mah" tanya rudi tamengerti apa maksud sang ibu. "mamah rasa ayah kalian sedang sibuk makanya ga bisa di hubumgi" tegas sang ibu sedikit berbohong tentang tommy sang ayah dari rudi dan maudi "pokonya maudi ingin ayah pulang dan kumpul sama kita disinih mah, karna tahun lalu ayah takpulang" pimta maudi memaksa sang ibu untuk membujuk sang ayah walau apapun itu caranya. "iyah mamah tau apah keinginanmu, nanti mamah akan minta untuk ayah pulang saat natal tiba yahnak, sekarang kalian pergi sekolah dulu, entar terlambat" ucap bu yuni mencoba mengalihkan pembicaraan "baik lah mah kami pergiduli yah" rudi pamitan sama yuni ibu tercina di ekori maudi dari belakang. setelah anak dan putrinya pergi tinggalah yuni maaih berdiri didepan pintu melihat kepergian sang buah hati kesekolah, yuni mulai menutup pintu dan menguncinya berjalan menuju sopa, duduk dan berpikir bagaiana caraya untuk merayu sang suami agar mau pulang saat natal tiba "apa yg harus aku lakukan" gerutuk yuni di dalam hati sejenak ia berpikir sebelum melakukan tindakan, yuni mulai mengeluarkan ponselnya mencoba menghubungi sang suami, namun beberapa kali ia menghubungi suaminya tatap ta ada jawaban. kecemasan dan rasa takut timbul didalam hati yuni membawa sebuah pemikiran yg negatip kepadanya. merasa tida dipedulikan oleh suaminya "apa ayah disana sudah ada wanita lain di sampingnya" gerutuk yuni membatin di hantui rasa curiga, di bakar rasa cemburu yg berlebihan, selagi duduk termenung meratapi nasib yang ditingalkan suami merantau dinegri orang, yuni terkejut saat ponselnya berbunyi. membuyarkan semua hayalanya. "halo.... mas gimana kabarnya sehat" ucap yuni dengan lembut rasa bahagia tampak diwajahnya saat dia terima telepon, "sehat kabar kamu dan anak anak gimana sayang" balas kata dari sang suami jauh disebrang telepon sana "kami semua baik baik aja mas, namun maudi" ucap yuni terputus dan terdiam, membuat tommy sang suami kebingungan "kenapa dengan maudi, apa yg terjadi" pekik sang suami sewot, takut terjadi pada anak perempuanya "maudi ingin mas pulang saat untuk merayakan natal dan tahun baru bersama" ucap yuni sedikit kaku takut sang suami tersinggung dengan perkataanya "aku tau itu tak mudah untuk mas lakukan apalagi sedang berada di negri orang" yuni melanjutkan perkataanya berharap sang suami bisa memahami keinginan buah hati mereka "ohh...rupanya begitu masalahnya, ko gabilang dari tadi" jawab tommy sambil menghembuskan napas panjang merasa lega. "aku takut mengasih tau mas, nanti jadi beban pikiran dan mas gabisa konsentrasi didalam pekerjaan" tutur nyuni tak mau suaminya jadi banyak beban dipikiranya "makasih sayang atas pemgertianya, aku akan usahakan bisa pulang untuk berkumpul bersama kalian saat perayaan natal dan tahun baru, kamu yg sabar menghadapi anak anak kita, jaga kesehatan mu sayang" ucap tommy dengan lembut membuat perasaan yuni lega , semua beban di benaknya mulai berangsur hilang "iyah mas, kamu juga hati hati disitu mas" ucap yuni kepada sang auami, alunan nada yg indah dengan kata kata romantis terpapar di telepon seperti remaja yg lagi jatuh cinta. setelah menutup telepon yuni dengan hati yg berbunga bunga bergegas menyiapkan pekerjaanyah rumah, setelah selesai membereskan pekerjaanya, yuni mulai mengganti baju lalu pergi kesebuah supermarket untuk membeli bahan bahan yg dibutuhkan untuk menghias rumah, nayal hanya tinggal sebulan lagi dia berharap apa yg diucapkan suaminya bisa jadi kenyataan, "tiga tahun sudah mas berada dinegri orang, tiga kali perayaan hari besar ini aku tak besamamu mudah mudahan tahun ini kita akan bersama sama melewati hari yg istimewah ini" gerutuk yuni sebelum pergi meninggalkan rumah sejenak ia lihat rumah sederhana di depanya yg dulu begitu penuh canda dan tawa bersama sang suami, selama tiga tahun ini begitu sepi dan hampa terlihat dari luar rumah, ia berharap tahun ini akan jadi momen yg paling indah. kehadiran suami kembali dirumah, dengan langkah kaki yg begitu indah dan hati begituh bahagia yuni pergi menuju supermarkat yg tak jauh dari rumahnya, setelah sampai satu persatu bahan yg ia butuhkah diambil dan disusun dalam keranjang belanjaanya "wah tumben borong nih bu yuni" ucap dewi sambil tesenyum lebar, dewi adalah tetangga sebelah rumahnya

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar

read
7.0K
bc

Rayuan Sang Casanova

read
4.1K
bc

Kusangka Sopir, Rupanya CEO

read
31.3K
bc

Terjebak Pemuas Hasrat Om Maven

read
38.4K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
9.0K
bc

Desahan Sang Biduan

read
41.2K
bc

Benih Cinta Sang CEO 2

read
19.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook