12

1012 Words
Tasya membawa masuk belanjaannya ke dalam rumah. “Bi, tolong bawakan sayuran ini ke dapur,” panggil Tasya. Dua orang pembantunya berlari ke arah Tasya, dan mengambil semua barang belanjaan Tasya. “Kamu belanja sebanyak itu untuk apa?” tanya mamanya Tasya. Dia duduk menghadap ke arah Tasya, tak peduli lagi dengan laptopnya yang masih menyala. Tasya tersenyum, lalu duduk di samping mamanya. “Tasya mau bagi-bagi makanan untuk anak yatim piatu, boleh kan Ma?” jawab Tasya. Mamanya Tasya tersenyum senang mendengar jawaban Tasya. “Tentu saja boleh dong, mama sangat bahagia kalau kamu punya kegiatan positif seperti ini, tidak lagi menghabiskan waktu kamu di tempat dugem yang gak ada manfaat itu,” jawab Mamanya. “Tidak Ma, Tasya tidak pernah lagi dugem, ini tadi Tasya baru habis pulang dari rumah anak yatim piatu, tapi dia di asuh sama lelaki yang belum menikah, masih muda, sama ibunya juga, mereka tidak tau kerabat dua anak itu ada di mana, jadi mereka memilih merawat anak-anak itu, tapi sayangnya, mereka di rawat sama keluarga yang kurang mampu juga, jadinya mereka tidak pernah ngerasain hal-hal mewah atau pun makanan enak,” ujar Tasya. “Kalau hal itu bermanfaat untuk orang lain, mama setuju saja dan dukung apa yang kamu lakukan, yang penting kamu bahagia dan tidak lagi terjebak ke dalam lingkaran pertemanan yang buruk.” Mendengar ucapan mamanya, Tasya jadi teringat kembali pada Deska dan Bastian. “Tadi Tasya ketemu sama Deska,” ucap Tasya, curhat pada mamanya. “Lalu?” “Tasya lihat dia sedang jalan gandengan sama Bastian, mantan pacarnya Tasya,” lanjut Tasya, tak terasa air matanya mulai membasahi pipinya, dia dengan cepat mengusapnya. “Kamu yang sabar, pasti ada lelaki yang lebih baik yang akan jadi pendamping kamu nantinya, mama akan selalu berdoa untuk hal itu,” sahut mamanya Tasya sambil mengusap bahunya Tasya. “Tidak apa-apa Ma, Tasya sudah tidak mau fokus sama hal itu, Tasya sekarang fokus kerja biar bisa jadi donatur untuk banyak panti asuhan, mama mau kan terima Tasya kerja di kantornya mama.” “Tentu dong, kan mama sama papa kerja selama ini untuk kamu juga.” “Makasih Ma.” “Mama tidak menyangka, Deska, teman baik kamu itu bisa setega itu sama kamu.” “Tasya juga masih tidak percaya Ma, Tasya pikir Deska senang saat Tasya menerima Bastian jadi pacarnya Tasya, tapi ternyata dia malah jadian sama Bastian.” “Mama jadi curiga, apa jangan-jangan yang jebakin kamu Deska.” Mendengar ucapan mamanya, Tasya tersenyum. “Tasya juga sempat berpikir seperti itu, tapi Tasya tidak punya bukti yang kuat untuk mengatakan hal itu.” “Kamu yang sabar saja, yang terpenting, sekarang kamu sudah tau bagaimana sikap teman-teman kamu saat kamu sedang terpuruk, itu bisa jadi pertimbangan kamu untuk hati-hati memilih seseorang untuk kamu jadikan sahabat.” “Iya Ma, Mama benar, Tasya akan sangat hati-hati.” Mamanya Tasya mengangguk. “Kalau begitu Tasya temui bibi dulu, mau suruh masak untuk besok, habis itu Tasya mau istirahat, Tasya mengantuk,” ucap Tasya. “Iya Sayang, good night.” “Good night too mama, love u,” sahut Tasya sambil mencium pipi mamanya, lalu pergi ke dapur. Tasya memberitahukan pada pembantunya untuk mengolah sayuran yang dia beli, juga menerima daging segar besok pagi yang akan di antar langsung ke rumah. Setelah mengatakan hal tersebut, Tasya pun pergi ke kamar untuk tidur. *** Tasya membawa masuk belanjaannya ke dalam rumah. “Bi, tolong bawakan sayuran ini ke dapur,” panggil Tasya. Dua orang pembantunya berlari ke arah Tasya, dan mengambil semua barang belanjaan Tasya. “Kamu belanja sebanyak itu untuk apa?” tanya mamanya Tasya. Dia duduk menghadap ke arah Tasya, tak peduli lagi dengan laptopnya yang masih menyala. Tasya tersenyum, lalu duduk di samping mamanya. “Tasya mau bagi-bagi makanan untuk anak yatim piatu, boleh kan Ma?” jawab Tasya. Mamanya Tasya tersenyum senang mendengar jawaban Tasya. “Tentu saja boleh dong, mama sangat bahagia kalau kamu punya kegiatan positif seperti ini, tidak lagi menghabiskan waktu kamu di tempat dugem yang gak ada manfaat itu,” jawab Mamanya. “Tidak Ma, Tasya tidak pernah lagi dugem, ini tadi Tasya baru habis pulang dari rumah anak yatim piatu, tapi dia di asuh sama lelaki yang belum menikah, masih muda, sama ibunya juga, mereka tidak tau kerabat dua anak itu ada di mana, jadi mereka memilih merawat anak-anak itu, tapi sayangnya, mereka di rawat sama keluarga yang kurang mampu juga, jadinya mereka tidak pernah ngerasain hal-hal mewah atau pun makanan enak,” ujar Tasya. “Kalau hal itu bermanfaat untuk orang lain, mama setuju saja dan dukung apa yang kamu lakukan, yang penting kamu bahagia dan tidak lagi terjebak ke dalam lingkaran pertemanan yang buruk.” Mendengar ucapan mamanya, Tasya jadi teringat kembali pada Deska dan Bastian. “Tadi Tasya ketemu sama Deska,” ucap Tasya, curhat pada mamanya. “Lalu?” “Tasya lihat dia sedang jalan gandengan sama Bastian, mantan pacarnya Tasya,” lanjut Tasya, tak terasa air matanya mulai membasahi pipinya, dia dengan cepat mengusapnya. “Kamu yang sabar, pasti ada lelaki yang lebih baik yang akan jadi pendamping kamu nantinya, mama akan selalu berdoa untuk hal itu,” sahut mamanya Tasya sambil mengusap bahunya Tasya. “Tidak apa-apa Ma, Tasya sudah tidak mau fokus sama hal itu, Tasya sekarang fokus kerja biar bisa jadi donatur untuk banyak panti asuhan, mama mau kan terima Tasya kerja di kantornya mama.” “Tentu dong, kan mama sama papa kerja selama ini untuk kamu juga.” “Makasih Ma.” “Mama tidak menyangka, Deska, teman baik kamu itu bisa setega itu sama kamu.” “Tasya juga masih tidak percaya Ma, Tasya pikir Deska senang saat Tasya menerima Bastian jadi pacarnya Tasya, tapi ternyata dia malah jadian sama Bastian.” “Mama jadi curiga, apa jangan-jangan yang jebakin kamu Deska.” Mendengar ucapan mamanya, Tasya tersenyum. “Tasya juga sempat berpikir seperti itu, tapi Tasya tidak punya bukti yang kuat untuk mengatakan hal itu.” “Kamu yang sabar saja, yang terpenting, sekarang kamu sudah tau bagaimana sikap teman-teman kamu saat kamu sedang terpuruk
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD