LINZIE - 23

1517 Words

Hari Senin adalah hari yang paling tidak menyenangkan buatku. Rasanya aku masih saja kurang menikmati libur di kala weekend. Dan jika Senin pagi datang itu artinya aku harus kembali bersemangat dengan rutinitas yang sama setiap harinya. Hari ini ke kantor dengan mengendarai mobil sendiri karena Mas Roy sudah berangkat lebih dulu untuk mengadakan janji temu dengan klien di luar kantor. Baiklah, tak mengapa. Agar aku juga bisa sedikit menenangkan hati untuk tidak terus-terusan bertatap muka dengannya. Dengan langkah lunglai aku memasuki ruang kerjaku. Lihatlah ada Fia yang mendongak menatap kedatanganku dan raut wajahnya seolah mempertanyakan dengan kondisiku. Mungkin memang terlihat jika aku tidak baik-baik saja. Wajah kuyu karena kurang tidur juga kurasa semacam aku tak ada semangat har

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD