“Saya minta maaf Pakde karena belum bisa membahagiakan Lani selama menikah dengan engan saya.” “Bukan itu saja yang jadi persoalannya Latif. Kamu ini sebagai kepala rumah tangga harus tegas. Tidak hanya kepada istri tapi juga kepada ibumu. Pakde bukannya melarang kamu memperhatikan ibumu, tapi sebagai lelaki beristri kamu juga memiliki kewajiban utama untuk lebih mengutamakan istri daripada ibumu. Kamu paham akan hal itu?” Latif hanya menganggukkan kepalanya. “Apalah Lani sudah menceritakan semua pada Pakde?” “Tentu saja. Hanya Pakde teman bicara Lani. Tapi pakde juga tidak tahu apakah yang diceritakan Lani benar adanya tanpa ditambahi atau dikurangi sesuai fakta yang ada. Oleh sebab itulah Pakde ingin mendengar langsung dari mulutmu akan kebenaran cerita dari Lani.” “Memangnya Lani ce