When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
# Laras menarik napas lega saat memasuki mobilnya. Tidak disangka semua urusannya berjalan dengan baik dan dia merasa kalau pertemuan berikutnya berjalan sebaik ini maka dirinya akan bisa segera kembali ke Jakarta. Bik Darmi yang melihat suasana hati Laras terlihat baik, menyodorkan sebotol air mineral kepada Laras. “Nona terlihat senang,” ucap Bik Darmi. Laras mengangguk. “Tentu saja. Membuat kesepakatan bisnis terkadang jauh lebih mudah dengan orang asing, setidaknya mereka melihat kompetensi dan tidak menilai seseorang dari usia maupun latar belakang,” ucap Laras. Laras bergabung di dalam perusahaan Kakeknya dengan memulai semuanya dari bawah. Dia belajar dengan terlibat langsung pada divisi manajemen, keuangan, pemasaran, bahkan hingga mengambil bagian dalam tim operasional di