Alice menatap perusahaan yang menjulang tinggi di depannya. Alice tersenyum tipis, dan menatap ke dalam perusahaan. Kalau saja setelah ini dirinya akan diusir. Alice hanya membawakan makan siang untuk Jeno. Kebetulan dia belajar memasak lagi tadi pagi, dan ingin suaminya mencicipi masakannya. Alice berjalan perlahan memasuki perusahaan dan menatap sekelilingnya. Dan tersenyum menatap resepsionis. Alice berjalan menuju resepsionis dan berdeham pelan. “Permisi,” Alice menyapa resepsionis itu dengan sopan. Resepsionis itu mengangguk dan membalas sapaan Alice juga sopan. “Ya, ada keperluan apa?” Alice menatap dengan tatapan takut, kalau seandainya dia akan diusir dari sini. Membuat keributan. Alice menatap pada lift dan mundu