Arini berdiri dengan perlahan dari duduknya dan berjalan mundur, sambil matanya tak lepas menatap ke arah Jumi. Begitu sampai di depan pintu ruang makan Arini langsung berlari dan masuk ke dalam kamarnya. Arini mengunci pintu kamarnya, dan menambahnya dengan meja. Hantu itu, sepertinya merasuk ke dalam tubuh Jumi dan ia bisa muncul di siang hari. Bagaimana ini caranya agar arwah yang merasuki tubuh Jumi ke luar dan tidak mengganggu mereka lagi. Arini menghubungi Andi, ia ingat dengan ucapan Andi yang bersedia membantunya kapan saja. Arini menatap cemas ke arah pintu kamarnya, tetapi ia tidak mendengar suara sama sekali. Apakah Jumi sudah kembali normal dan masih berada di dapur meneruskan makannya?. Tiga puluh menit kemudian Arini mendengar suara deru mesin motor di depan kosnya. Arin