Permainan Licik

1057 Words

Stefi menganggukkan kepala penuh antusias saat Ilona menyebutkan dua orang yang ingin dibicarakannya. “Ya, aku mau mengatakan sesuatu padamu untuk menebus rasa bersalahku. Hmm... Apa ini tempat yang cukup aman?” Stefi melirik ke sudut ruangan dengan was-was. Sikapnya itu memancing rasa penasaran Ilona untuk menoleh ke arah yang sama. Ilona memalingkan wajah ke belakang dan ternganga saat mendapati ayahnya sedang mengintip di balik dinding penyekat ruangan. Pria itu sepertinya sadar persembunyiannya terungkap, ia bergegas menyeret langkah secepatnya kabur sebelum Ilona bersuara. “Ayah....” Terlambat, Andrew mematung persis maling yang kepergok, walaupun kakinya sudah terangkat satu, tetap saja ia merasa kaku dan tak bisa menyeret langkahnya pergi. Begitu Andrew mulai menghimpun kekuatan,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD