Aku melangkah ragu mengambil tempat duduk, Yu menyajikan segelas air, Aku melihat nasi dalam mangkuk kecil, satu mangkuk lagi terisi potongan daging berbentuk dadu dengan campuran polong dan sayuran. Juga ada sup Ikan disana. Makanan apa ini? Apakah ini layak untukku? Jangan sampai perutku menendang makanan aneh ini keluar lagi dan menjadi segumpal muntahan. Aku butuh chef. Tapi aku tidak mau merusak pagi ini yang terlihat baik untuk Yu. "Aku sering makan ini saat di Hong Kong" dia membuka percakapan tampak bersemangat. Aku sangat ragu untuk mengambil sumpit, lidahku terasa kejang ketika aku membuka mulut dan mulai memasukan secuil daging kedalam mulut. Tidak buruk, mungkin karena kualitas bahan makanan yang dia pakai kualitas terbaik. Aku mulai mengunyah. Lambungku mener