Louis menepi, bersender di depan sebuah meja. Diantara kerumunan orang yang menari atau berbincang, dia seorang diri meminum champagne yang ada di gelasnya. Jika dihitung ini sudah lebih dari gelas keenam, padahal baru beberapa saat sejak Zach dan Alana menari. Ekor mata Louis tidak dapat beralih dari dua pasangan yang saling menautkan tangan dan menatap dalam-dalam dengan intens. Louis dapat melihat dengan jelas bahwa senyuman tidak pernah hilang dari bibir Alana selama berdansa. Begitu juga tatapan Zach yang mengisyaratkan bahwa hanya Alana satu-satunya yang dia lihat. Bahkan dari kejauhanpun Louis dapat merasakan kebahagiaan mereka yang jelas terlihat. Ketergantungan satu sama lain. Tidak ada celah di sana. Lagipula jika ada celah, Louis masih bertanya apa dia pantas mendapatkannya. Lo