Jasmine terhindar dari omelan, karena saat ia dan Sakti tiba di rumah, Mama sudah tidur. Sakti hendak berjalan kembali ke kamar, tapi Jasmine cepat menahan lengannya. "Aku obati dulu lukanya, anggap saja aku sedang berusaha membuatmu suka padaku," kekeh Jasmine sambil menyusupkan jemarinya pada jari Sakti. Menggenggamnya erat. Menarik Sakti ke arah dapur. Suasana rumah sudah sangat sepi, karena kamar lebih nyaman di saat malam begini. "Aduh ...pelan-pelan Mine, kamu mau mengobati apa mau buat lukanya tambah parah," ucap Sakti sambil meringis akibat Jasmine yang terlalu kuat menekan luka di dekat bibirnya. "Maaf ... maaf," ucap Jasmine lalu refleks meniup bibir Sakti. "Aduh ...kenapa luka malah membuatnya terlihat manis," gumam Jasmine begitu dekat dengan Sakti. "Mine ...agak menja