"Bagaiamana kondisi kehidupan rumah tangga kamu, Cinta? Apa suamimu sudah bisa bersikap baik?" tanya Delia setelah Cinta mematikan sambungan teleponnya. "Alhamdulillah baik, Del." Jawaban yang Delia tahu terdengar meragukan. "Kamu jangan bohong Cinta. Aku tahu kamu tengah menutupi sesuatu. Ceritalah padaku, setidaknya meski aku tidak bisa turut campur dengan kehidupan pernikahan kamu, minimal beban di hatimu sedikit berkurang." Cinta dan Delia telah selesai dengan makan siangnya. Hanya tersisa masing-masing, satu mangkok kecil es krim sebagai dessert makan siang mereka. Cinta menghela nafas sedikit kasar. Beban itu memang ada. Tapi ia sendiri ragu jika harus bercerita pada Delia --sahabatnya. "Salahkah aku Del, kalau aku tidak menyukai Mas Athala yang masih saja mengingat mantan kekas