Cinta akhirnya memberanikan diri dengan menuruti kemauan Athala. Dibuangnya rasa malu itu jauh-jauh. Karena hakikatnya tak ada batas malu ketika seorang istri berhadapan dengan suaminya. Ketika ia keluar dari ruangan, ia sudah dibuat terkejut karena ternyata Athala mengerti akan perasaan malu yang masih menghinggapi dirinya, lampu kamar telah ia matikan dan diganti dengan lampu tidur di atas nakas. Athala melihat siluet tubuh istrinya yang keluar dari ruang ganti. Tidak jelas memang, tapi ia cukup tahu, jika istrinya mengikuti kemauannya yang ingin melihat ia memakai pakaian yang diberikan oleh sang ibu. Athala tak ingin mengeluarkan suara. Ia tak mau mengganggu pikiran sang istri yang sudah cukup menahan beban yang kini tengah dirasakannya. Cinta berjalan menuju tempat tidur dengan di