"Itu, Mas. Ada wanita yang tempo hari pernah ke sini, mau ketemu sama Mas Athala." "Siapa?" "Namanya Stella, Mas." Athala seketika menegang. Emosi di dalam jiwanya tiba-tiba hadir menyapa, memenuhi seluruh tubuh. Mau apa lagi perempuan itu ke sini? Apa rencana yang sudah ia buat demi untuk mendekatiku lagi? Segala pikiran dan pertanyaan berkecamuk di dalam kepalanya. "Mas?" panggil Candra yang melihat bosnya melamun. Athala menengok. "Gimana, Mas. Boleh masuk atau enggak?" Candra menunggu. "Biarkan wanita itu masuk," perintah Athala. "Siap, Mas." "Tunggu Can, ini tugas bagian purchasing dari Dena, kamu cek dan revisi kalo ada, maksimal jam dua belas siang ini sudah selesai." Setelah mengambil lembaran kertas yang Athala sodorkan, Candra meninggalkan ruangan, untuk memperbolehkan