bc

Liebe

book_age18+
526
FOLLOW
3.4K
READ
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Jasmeen gadis periang yang punya mimpi menjadi pengacara muda harus bertemu dengan senior dikampus yang tidak suka dengannya. Alyandra ketua senart yang sangat dingin tidak pernah perduli dengan cewek-cewek di kampus nya. hingga akhirnya keduanya bertemu akan kah keduanya saling jatuh cinta. tapi ada sebuah dendam keluarga yang akan mengiringi kisah mereka.

chap-preview
Free preview
Part 1
Author pov Derap langkah kian terdengar jelas kala kaki kecil nan mungil berjalan menyusuri koridor kampus. Hindarta university, kampus terfavorit dan menjadi kebanggaan. Mampu menciptakan mahasiswa dan mahasiswi yang berkwalitas. Impian dari gadis kecil nan mungil dengan hijab yang bertender di atas kepalannya. "Ya allah semoga aku tidak telat". Deru nafasnya masih tak beraturan kala berdiri di didepan pintu. Pasalnya hari ini adalah hari pertamanya mengikuti masa orientasi. Ceklek... Dingin, sunyi dan sepi. Tiga kata yang mampu mewakili jawaban,atas pertanyaannya. Semua mata tertuju padanya, tetapi bukan untuk menghakiminya karena keterlambatannya. Melainkan karena seseorang yang ada dibelakangnya. "Hah, alhamdulillah. Belum telat". Aahh... Belum sempat gadis itu berucap, ada seseorang yang berbicara dibelakangnya. "Selamat pagi semuanya..!!! Teriak lelaki tersebut. Karena keterkejutannya dia berdiam didepan. Dia tak tahu jika banyak orang yang melihatnya sinis. "Loe ngapain masih disini.?? Sana cepat duduk". "Ii..iya kak. Maaf..." Dia merutuki dirinya saat tak bisa mengendalikan penglihatannya dari seseorang yang mampu menyihir semua wanita. Wajah khas arabian bermata lentik dan beralis tebal mampu mengalihkan dunianya satu menit. "Oke semuanya.. kita adalah anggota inti senart yang bertugas untuk menorientasi kalian. Pertama kami akan perkenalkan sejarah dan visi misi kampus kita. Setelah itu kita akan masuk ke inti acara yaitu perkenalan diri". Setelah acara sambutan dan perkenalan kampus. Kini saatnya peserta mengikuti peraturan yang akan dibuat oleh anggota senart. "Baik guys, saya fandi wakil ketua senart. Saya minta seluruh peserta harus mempunyai 5 tanda tangan dari anggota senart, dan harus ada tanda tangan dari ketua senart. Besok semua tanda tangan itu harus sudah terkumpul. Mengerti semua..." "Mengerti..,,!!! Semua pun menyahut. Tapi ada satu yang mengganjal di fikiran mereka, pasalnya sang ketua senart tidak ada disini. Mereka tidak tahu bagaimana wajah sang ketua senart. Tidak ada pengenalan jabatan melainkan hanya pengenalan nama anggota. "Baik, silahkan kalian boleh bubar". Mereka pun bubar setelah mendapatkan intruksi tersebut. Semua mencari tanda tangan yang dimaksudkan oleh fandi. "Hah... kalo kayak gini bukan cuman minta tanda tangan, tapi bakal bisa dikerjain juga". Ucap gadis manis bertubuh mungil, dengan bola mata berwarna coklat. Alva jasmeen syarief, hari pertama masuk di universitas impiannya. Membuatnya sangat antusias, pasalnya selama ini susah untuk bisa masuk ke kampus ini. Tapi dengan kepintaran yang ia miliki akhirnya ia pun bisa lolos. Pengacara muda, itu adalah impiannya selama ini. Walaupun orang tuanya sempat melarang karena pekerjaannya yang terbilang sedikit berbahaya. Tapi karena kegigihan dan semangat membuat kedua orang tuanya luluh. Dan dengan penampilannya yang terbilang islami banyak yang memandang aneh kearahnya. Bagaimana tidak aneh, jarang ada mahasiswi yang memakai hijab. Berpakaian yang syar'i seperti itu. Menurutnya mencari ilmu tak perlu urusan dengan penampilan. Yang paling penting bagaimana caranya belajar dan bagaimana bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Itu juga yang membuatnya sedikit menjaga jarak, hari pertamanya kuliah pun dia tak mendapatkan teman. Walaupun dia ingin sekali mendekat dan berkenalan. Tapi melihat tatapan berbeda membuat dia mengurungkan niatnya. "Hai kak, saya jasmeen. Boleh saya minta tanda tangannya.?? Tanyanya polos. "Loe mau minta tanda tangan gue. Kenapa,,?? Fandi mengerutkan kening ketika melihat gadis ini ada didepannya. "Bukankah kakak tadi yang menyuruh meminta tanda tangan. Jadi kakak juga yang harus mengisi kertas ini". Jasmeen hanya mampu tersenyum melihat tatapan dari seniornya ini. "Oke, gue bakal kasih loe tanda tangan. Tapi gue minta loe harus minta tanda tangan dari dia..." Tunjuk fandi kearah lelaki tampan yang membuat jasmeen terpaku tadi. "Hah.. dia..!!! Wajahnya dingin banget gitu". Ucapnya lirih. Tapi masih terdengar oleh fandi. "Oke nih tanda tangan gue". Fandi memberikan kertas yang sudah ia tanda tangani. Jasmeen pun telah menerimanya, dan dengan langkah yang berat dia menuju lelaki tampan yang dimaksud oleh fandi. "Kita lihat, apakah dengan dia loe akan berpaling". Ucap fandi setelah jasmeen melangkah pergi. Dia pun masih setia menunggu, melihat bagaimana gadis itu meminta tanda tangan lelaki yang sangat dingin. Dan terkenal cuek dengan wanita. Selain kakak dan adik sepupunya. "Aahh, kenapa jadi deg-degan gini sih mau minta tanda tangan. Oke jasmeen rilex. Kamu bisa melakukannya. Dia pun melangkah mendekati lelaki yang sedang duduk membaca buku dengan earphone di telinganya. Setelah berada didepannya, jasmeen berdehem. Mencoba membuat lelaki itu menoleh kearahnya. "Baca buku pakai dengerin musik, mana bisa masuk tuh bacaan. Ekheem....!!! Jasmeen melambaikan tangannya kearah pandang lelaki itu. Dan sukses, dia mendongak melihat keatas. Tiba-tiba dia merasakan jantungnya berdebar cepat, melihat cahaya yang menyilaukan menyinari wajah jasmeen. Dengan senyum yang mengembang jasmeen pun menyapanya. "Hai kak.. aku jasmeen. Boleh minta tanda tangannya.? " Dia masih terdiam melihat apa yang akan dilakukan oleh gadis didepannya ini. "Kak... kok diem.??tanya jasmeen bingung. "Mau minta tanda tangan kenapa harus pakai kenalan. Tanda tangan doang". Jawabnya dingin. Jasmeen mengerutkan keningnya, baru pertama kali mendengar suara lelaki tersebut. Tapi kenapa kesannya dingin sekali, dan ucapannya pun seperti tak ingin diganggu. "Hmmm.. bukankah menyebutkan nama saat pertama kali bertemu itu baik. Jadi tidak ada panggilan heh, hey atau yang lainnya". "Baiklah, dimana gue tanda tangan. Uhmm., siapa tadi nama loe.?? Tanyanya memastikan. "Katanya gak minta kenalan, tapi tanya juga namaku". Ucap jasmeen lirih. Tapi masih terdengar oleh andra. Ya lelaki yang ada dihadapannya adalah alyandra putra setiawan hindarta. Cucu pemilik hindarta university. Sekaligus ketua senart. "Mau minta tanda tangan atau mau ngeledekin gue". Gertaknya dingin. "Ii..iya kak. Jasmeen, alva jasmeen syarief. Silahkan disini tanda tangannya. Jasmeen menunjukkan dimana andra harus tanda tangan. "Gue minta loe ke sana. Ke cewe itu, loe bilang ke dia kalo dandanan dia norak. Baru gue akan tanda tangan". Suruhnya sambil menunjuk kearah anggota senart yang lain. "Hah.. dia kak. Kak marcella maksutnya.?? Tanyanya memastikan dan dijawab dengan anggukan oleh andra. "Kak marcella itu cantik, dandanannya juga gak norak". Sergahnya kepada andra. "Yaudah terserah loe. Mau dapat tanda tangan gue apa gak". Ancamnya kepada jasmeen. Jasmeen pun menghela nafas sejenak. Dan melangkah pergi ke arah marcella, bendahara senart. Sebenarnya marcella adalah gadis cantik dengan wajah oriental, tinggi dan bajunya pun sangat fashionable. Sangat jauh dari kata norak. Apakah lelaki tadi menyindir jasmeen. Jasmeen pun tak mau memikirkan hal lain. Sedangkan di seberang sana, andra memperhatikan jasmeen. Dia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh jasmeen kepada marcella. "Hai kak.. aku jasmeen. Boleh aku minta tanda tangannya. Tapi aku mau bilang sesuatu sama kakak. Kakak jangan marah ya...!! "Boleh, mau bilang apa". Ucap marcella masih santai. Jasmeen mendekat ke arah marcella, dia mengambil gelang yang ada di tangan marcella. "Kak marcella itu cantik. Bajunya juga fashion sekali. Tapi karena ada gelang yang beruntun kayak gini kakak jadi kelihatan norak. Coba diambil gini, dan disisahkan kayak gini. Dengan rambut yang seharusnya kayak gini. Pasti cantik". Jasmeen mempraktikan apa yang ingin dia perbuat. Dan diluar dugaannya marcella malah tersenyum geli melihat tingkah lucu jasmeen. "Hahaha.. loe lucu. Loe berani menyentuh dan mendandani gue. Padahal banyak yang bahkan gak berani minta tanda tangan ke gue. "Maa.,maaf kak. Aku hanya.. "ucap jasmeen dengan menunduk. "Tak apa.. gue suka keberanian loe. Nih tanda tangan gue. Loe bukan hanya cewe yang lucu, tapi loe juga bisa ngebuat cowo dingin disana bisa tersenyum". Ucap marcella yang melihat kearah andra. Marcella melihat andra tersenyum, walaupun hanya sedikit. Tapi itu sudah kemajuan. Pasalnya andra sangatlah dingin dan tertutup. "Oke, makasih ya kak. Kakak beneran sangat cantik". Jasmeen melangkah pergi, dan berjalan menghampiri andra. "Aku udah mengatakan apa yang kakak katakan. Sekarang tanda tangan disini. Jasmeen memberikan kertasnya lagi kepada andra. "Loe curang, loe bilang dia norak tapi kenapa dia gak marah". Jasmeen mengangkat satu alisnya keatas. Kenapa lelaki didepannya ini ingin marcella memarahinya. "Kak.. apapun yang kita ucapkan, selagi dengan bahasa yang baik. Orang lain pasti gak akan tersinggung. Walaupun kakak bilang aku cantik tapi jika nadanya seperti membentak, itu akan terlihat berbeda. Melakukan apapun jika dengan hati semuanya akan terlihat berbeda kak". Andra terhenyak atas jawaban dari jasmeen. Sepertinya gadis didepannya ini sangatlah berbeda. Dengan hijab khas yang dia pakai, sifatnya pun sangat sopan dan ceria. Tak kolot dan terkesan pendiam seperti wanita berhijab lainnya. "Aku juga tahu, maksut kakak menyuruhku tadi apa". "Memang ada alasannya..?? Tanya andra penasaran. "Aku tahu, penampilan aku berbeda dengan yang lain membuat semua menatap aneh kearahku. Tapi, aku bisa modis dengan gayaku sendiri. Tanpa menjadi apa dan demi siapa. Karena aku bukanlah mereka yang hanya bisa memakai tanpa mengetahui makna dan pengaruh yang terjadi". Andra terdiam mendengar penjelasannya. Kenapa gadis ini bisa berfikiran seperti ini. "Berburuk sangka boleh. Tapi sorry, gue bukan orang yang seperti itu". Andra pun menanda tangani kertas tersebut. Senyum gembira didapatkan oleh jasmeen. Dan orang-orang yang sedari tadi memperhatikan keduanya. Jasmeen melihat tanda tangan dan sebuah nama dibawahnya. Alyandra, akhirnya dia tahu juga nama lelaki didepannya ini. Andra berdiri, berjalan menjauh. Tapi sebelum pergi dia mengucapkan sesuatu kepada jasmeen. "Gue bisa membaca buku dengan earphone di telinga gue tanpa mengusik konsentrasi gue. Dan nama gue alyandra putra setiawan hindarta. Ketua senart disini. Jasmeen masih terpaku atas ucapannya andra. Dia masih mencerna ucapan dari andra. "Whattt.. hindarta. Ketua senart, ooh jasmeen. Kenapa loe berurusan dengan pemilik kampus ini. Aahhh..!!! Jasmeen menghentak-hentakan kakinya saat andra sudah berjalan menjauh. Di lain sisi fandi dan marcella yang memperhatikan keduanya hanya tersenyum melihat tingkah lucu jasmeen. Ada kesan tersendiri melihat apa yang dilakukan oleh andra kepada jasmeen. ????????? Yyeeyyyyy..... Update pertama...!!! Ceritanya masih freshhh.. kalo yang udah baca my beloved teacher dan kekasih dari allah pasti tahu cerita ini. Jangan lupa kasih vote yaa..,!!!! Dan follow saya juga..,, Terima kasih....

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
211.9K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.1K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
291.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
166.3K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.2K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
225.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook