Pertemuan (part 1)

1399 Words
Saat pulang sekolah sesuai omongan mamanya, Desya harus pulang cepet karena ada pertemuan antara keluarga Desya dengan keluarga yang akan menjodohkan anaknya ke Desya.   Di Rumah Desya Desya memasuki rumahnya, "Assalamualaikum, Eca pulang." "Waalaikumsalam, Nak. Udah pulang sini duduk sebelah papa."Ucap Papa dan menepuk sofa agar Desya duduk disebelah Papanya. "Papa, Papa udah pulang Eca kangen banget Pa. Papa lama banget sih di Bandung nya sampe 1 mingguan gitu." Desya langsung menghamburkan pelukan ke Papanya. Papa pun membalas pelukan Desya. "Hahaha... kamu ini kangen Papa ya. Iya Papa emang lama di Bandung karna banyak banget pekerjaan disana, jadi harus cepat-cepat dikerjakan." "Papa pulang jam berapa tadi?" Desya bertanya dengan terus memeluk Papa nya. "Jam 9 pagi tadi." "Ya udah deh, Eca ke kamar ya Pa, mau istirahat dulu capek banget." Ucap Desya segera berdiri dari sofa tetapi langsung di tahan Papa. "Desya, Papa mau ngomong dulu sama kamu." "Ada apa Pa?" Papa menatap mata Desya lekat-lekat. "Apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" "Emm... Eca bingung Pa." Desya memalingkan wajahnya dari Papa nya. "Baiklah tak apa, tapi nanti malam Papa sudah harus mendengar jawaban kamu apa. Didepan  Mama, Papa dan keluarga Rahardian, semoga jawaban kamu IYA." Ucap Papa dengan menekan kata IYA. "I…iya Pa." Desya berucap gugup.                                                                                              ****   Saat Robby berada di kamar, Mama dan Papa Robby memanggil Robby, agar ke ruang keluarga karena ada yang ingin dibicarakan. "ROBBY… ROBBY… CEPAT TURUN PAPA SAMA MAMA MAU NGOMONG SAMA KAMU." Mama berteriak. "Astagaaa. Pasti omongin perjodohan nih." Robby berkata pelan. "ROBBY!!!" Teriak mama lebih keras. "Eh iya Ma, Robby mau turun nih." Robby pun bergegas turun ke bawah.   Ruang Keluarga "Ada apa Pa, Ma?" Tanya Robby ketika sudah duduk di sofa. "Gimana, apa kamu setuju dengan perjodohan kamu sama anak temen Papa?" Mama bertanya. "Terserah Mama sama Papa aja." Mama tersenyum, "ya sudah kamu siap-siap ya jam 07.30 kita berangkat ke rumah sahabat papa, kamu yang ganteng ya dandan nya." "Iya Ma." Robby pun kembali ke kamarnya lagi.                                                                                                   ***   Saat ini, Desya hanya bisa terdiam dan pasrah di depan meja rias nya. Kanan dan kirinya diapit oleh Mama dan Kakaknya, Mamanya dengan lihai bermain dengan rambut panjang dari Desya dan kakaknya yang tengah hamil itupun tak bisa diam dan terus memoles berbagai make up di wajah cantik Desya.    "La, itu alisnya yang sebelah kiri kurang tebel." Mama menegur Kak Olla. Kak Olla terkekeh, "oh iya Ma, bentar Olla agak susah gerak nih, kehalang perut."Jelas saja Kak Olla terhalang perut saat make up-in Desya karena dia tengah hamil besar. "Yaudah sini gantian aja biar Mama yang makeup-in Adek kamu, kamu urus rambutnya aja." Mama dan Kak Olla bertukar tempat.   15 menit "Wah! Eca cantik banget!" Kak Olla berucap dengan girang. Mama memeluk Desya. "Anak Mama cantik banget, ya ampun Mama bangga banget punya anak cantik kayak kamu." Desya memeluk Aama dan Kakaknya, "Eca gak nyangka, bisa make-up begini. Eca tambah cantik Ma, Ka." "Udah yuk keluar, pasti Papa dan Davin nunggu kita di ruang tamu." Ucap Kak Olla. "Ya udah yuk sayang." Mama pun menarik Desya keluar dari kamar.   Desya terlihat sangat gugup sekali malam itu, dia tak berhenti mendesah pelan dan memainkan kuku-kukunya.   “Ting Tong” “Ting Tong”   "Kayaknya itu temennya Papa udah dateng deh." Ucap Mama dan segera membuka pintu. "Assalamuallaikum, Jeng Rianti." Ucap seorang Ibu diluar rumah. "Waallaikumsalam Jeng Citra. Ayo masuk kami semua menunggu kalian datang." Ucap Mama Rianti mempersilahkan tamunya.   Desya merasakan ada yang aneh, dimana orang yang akan dijodohin untuknya? Tidak mungkin kan dia akan dinikahkan dengan suami Tante Citra.   "Ehem... Maaf agak telat ya, Vin." Ucap Suami Citra. Papa Kevin tersenyum, "iya gapapa ko Za, santai saja." Citra tersenyum kearah Desya, "oh iya, ini anak kalian ya si Desya?" "Eh… iya Tante. Perkenalkan nama saya Desya Azzahra Anggara Tante, Om." Desya tersenyum dan bersalaman dengan Tante Citra dan Om Reza. "Wah, Desya cantik banget ya seperti Mamanya." Tante Citra memuji. Desya tersenyum malu. "Terima kasih Tante. Tante juga cantik kok." Saat semuanya berbincang-bincang, Desya yang sedari tadi diam dan melamun saja, tiba-tiba tersadar dari lamunan karena suara bel rumah. “Ting Tong” “Ting Tong”  “Ting Tong”   "Eeemmm... kayaknya anak saya Jeng."Ucap Tante Citra, yang disusul mama Rianti membuka pintu. "Maaf semua saya terlambat." Suara lelaki itu membuat Desya terkaget. “Hah?! Siapa pria ini. Dia Tinggi, Hidung mancung, Rambut dicat coklat sedikit terang, rambutnya juga sedikit panjang curly gitu, Kulit putih, dia sangat tampan, bibir merah tipisnya sexy.” Batin Desya berseru. "Ecaa..." Panggil Kak Olla. "DESYA!" Teriakan Mama Rianti membuat Desya tersadar dari lamunannya. "Ehh…i…iyaa." "Itu anak Tante kenalan dong." Ucap Tante Riana. "Nama gue Robby Putra Rahardian." "Nama gue Desya Azzahra Anggara."                                                                                                   ***   Robby benar-benar dalam masalah dia lupa bahwa ada janji bertemu dengan teman Papanya, karena dia keasikan tidur dan telalu nyaman dengan tempat tidurnya. Syukur saja tadi Mamanya membangunkannya kalau tidak bisa saja Robby tertidur hingga pagi nanti. Sebelum Mama dan Papa memutuskan untuk pergi duluan ke rumah temannya Papa, Mama sudah dulu menyuruh Robby mandi dan menggunakan tuxedo yang sudah Mama siapkan untuk makan malam ini.    “Gue bener-bener telat, gue hampir lupa kalau ada janji sama temen Papa. Syukur aja tadi dibangunin Mama, sebenarnya gue malas juga sih capek banget gue abis ngerjain tugas sebelum akhirnya gue ketiduran.” Ucap Robby saat sampai didepan pintu rumah milik teman papanya.   “Ting Tong”  “Ting Tong”  “Ting Tong”   Robby menekan bel rumah itu dan menunggu dibukakan pintu, perasaanya dia saat ini sangat gugup dan sangat campur aduk sekali.   "Maaf semua saya terlambat." Ucap Robby sambil memandang ke semua orang yang berada di ruang tamu. "Robby, kenalan dong sama calon istri kamu." Kata Mama Citra yang menyuruh Robby berkenalan dengan seorang perempuan cantik dihadapannya. "Ecaa..." Perempuan itu dipanggil kakaknya. "DESYA!" Panggilan dari mamanya membuatnya tersadar. "Ehh… i…iyaa." Gugupnya. "Itu anak Tante kenalan dong." Mama Citra menyuruh perempuan itu berkenalan dengan Robby.   “Kayaknya gue pernah ketemu sama ini cewek deh? Eh, tapi dimana ya? Perasaan gue aja kali ya.” Batin Robby.   "Nama gue Robby Putra Rahardian." Robby memberanikan diri memperkenalkan dirinya. "Nama gue Desya Azzahra Anggara." “Dia cantik, putih, mancung, tinggi, bibirnya merah, rambut panjang tergerai dan gaun yang sangat pas dan cantik ditubuhnya. Gue jadi mau di jodohin sama nih cewek.” Batin Robby senang.   "Ehemm..." Sebuah suara batuk itu membuat kedua tangan yang saling bersalaman itu terlepas. "Ya sudah mari kita makan malam." Ucap Tante Riana mempersilahkan makan.   Mereka pun berjalan bersama menuju ruang makan keluarga Anggara, selama acara makan malam tak henti-hentinya Robby menatap Desya. Robby selalu merasa pernah bertemu dengan Desya tapi entah dimana.   Setelah makan malam selesai, semua keluarga berkumpul diruang keluarga dan mulai membicarakan mengenai pasangan yang dijodohkan ini. Dimulai dari pertunangan mereka lalu dengan pernikahan mereka, kedua keluarga sangat asik sekali membahasnya.   "Baiklah dengarkan semuanya." Ucap Om Kevin. "Pertunangan dilaksanakan 2 minggu lagi dan pernikahan dilaksanakan setelah 1 bulannya pertunangan." Ucap Papa Reza yang membuat Robby dan Desya kaget. "Ta…Tapi bukankah itu sangat cepat." Desya berucap dengan gugup. "Ini sudah kami rencanakan beberapa minggu yang lalu." Ucap Om Kevin. "Bagaimana Robby kamu setuju?" Tanya Papa Reza. "A…aku setuju saja. Karna aku ingin membahagiakan Papa dan Mama." Jawab Robby yang membuat semua keluarga tersenyum. "Nah, kalau kamu Eca bagaimana, setuju?" Om Kevin bertanya kepada Desya anaknya. "Hmm... a…aku terima saja. Demi Papa dan Mama." Jawab Desya pelan. "Syukurlah Jeng, akhirnya kita jadi keluarga, seneng banget deh." Ucap Tente Riana senang. Mama Citra memeluk Tante Riana. "Alhamdulillah sebentar lagi anak kita bakal nikah ya." Papa Reza memeluk Om Kevin, "kita akan jadi besan, Vin." "Sebentar lagi akhirnya. Hahaha."   Robby pun memberanikan diri membujuk Desya keluar dari rumah dan mengajaknya duduk di bangku halaman belakang rumahnya untuk mengobrol berdua, awalnya Desya menolak tetapi setelah Robby terus memaksanya dia pun mau.   Dihalaman belakang rumah "Ehem… Aku mau tanya sama kamu, Des." Robby memulai percakapan. "Mau tanya apa?" "Kamu sekolah dimana? Kelas berapa? Umur berapa?" "Kalau nanya tuh satu-satu dan pelan-pelan aja. Jadi, aku sekolah di SMA International High School 1 di Jakarta. Aku kelas 11 MIPA 1. Umur 16 tahun." Jawaban yang dilontarkan Desya lantas saja membuat Robby kaget. "Des, aku juga sekolah disana, aku kelas 11 MIPA 3. Aku kapten basket di International High School 1." "Hah?!"                                                                                                          ***** Instagram: wanda.dk_  Happy reading! Enjoy guys! 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD