DUA PULUH

1001 Words

Calista menghela nafas pelan, dilihatnya Axton yang sudah tertidur lelap berbalut selimut. Tak tahu apa keputusannya kali ini benar atau salah, tapi jika memikirkan ia akan meninggalkan kesempatan untuk tetap bersama Axton dan memiliki pekerjaan sesuai keinginannya Calista menjadi sedikit lebih optimis bahwa ia bisa melakukan semua ini. Calista sendiri belum ada pembicaraan 'berdua' dengan seseorang yang akan menjadi suaminya itu, rasanya masih enggan mengingat kemarin Calista menjauhinya dan betapa canggungnya mereka selama ini menurutnya. Setelah hari kelulusannya minggu lalu, pria itu tampak sangat sibuk. Sedangkan Calista sendiri masih seperti hari-hari biasa mengurusi X dan sedikit memilih hal-hal untuk acara pernikahannya yang akan diadakan sebentar lagi. Dengan kekuatan uang dan k

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD