Survival 21

1185 Words
Dibandingkan distrik lainnya, distrik satu kosong satu adalah distrik yang paling luas dan distrik dengan dinding paling tebal, karena itulah mereka juga di sebut sebagai benteng pertahanan Athena. Konon di masa lalu, distrik ini adalah saksi bisu perjuangan manusia mempertahankan Safe Haven terakhir mereka sebelum kubah Athena akhirnya terbentuk dan melindungi manusia sepenuhnya dari serangan zombie dan monster. Yeona berjalan melalui terowongan panjang, mengikuti langkah kaki orang di hadapannya dengan teratur, namun tetap menjaga jarak di saat yang sama. Bahkan sebelum keluar dari terowongan, Yeona sudah mencium bau busuk yang sangat menyengat, terlebih dengan suara rintihan yang terdengar dari sudut-sudur terowongan. “Tolong ... berikan aku sedikit makanan.” Seseorang menangkap kaki orang yang berjalan di depan Yeona dan menariknya cukup kuat hingga orang itu tersandung. “Kau dari distrik dalam kan? Kau pasti punya makanan dan uang, kasihanilah kami ... “Menjauh dariku, aku tidak punya makanan.” Saat mendengar suaranya, barulah Yeona tahu bahwa orang di hadapannya adalah seorang wanita. “Sedikit saja, kumohon.” “Pergi!” Wanita itu mencoba untuk menarik kakinya namun tidak berhasil. “Lepaskan!” “Aku mohon, sedikit saja. Aku sudah sangat lapar.” Mungkin karena sudah tak tahan, wanita itu akhirnya menyerah dan mengeluarkan apel yang dia bawa dari kereta kemudian memberikannya kepada orang itu. “Ini! Sekarang lepaskan aku!” Yeona mengerutkan kening dan berjalan cepat meninggalkan tempat itu. Sebelum turun dari kereta, Yeona sudah membaca buku catatan yang Iris berikan padanya dan di dalamnya, selain berisi tentang informasi-informasi mendetail tentang distrik seratus satu, juga ada peraturan-peraturan tak tertulis yang harus dipatuhi maupun dihindari agar bisa bertahan hidup. Dan Yeona ingat, pada lembar peraturan pertama tertulis Jangan memberi makan kepada orang-orang yang bersembunyi di dalam kegelapan karena ... “Ahh! Apa yang kau lakukan! Ah! Tolong!” Yeona tidak bisa melihat dengan jelas, tapi orang yang diberikan apel itu melepaskan apelnya dan menenggelamkan kepalanya ke betis si gadis. Semakin keras gadis itu berteriak, maka semakin cepat Yeona berjalan, melintasi bayak narapidana yang tertarik pada teriakan wanita itu. “Apa yang terjadi?" Seseorang bertanya, namun Yeona mengabaikannya dan terus berjalan. Semakin banyak yang bertanya dan semakin banyak yang penasaran, apalagi dengan suara teriakan wanita tadi yang semakin menyeramkan. Kebetulan, diantara orang-orang itu ada yang membawa senter dan menyalakannya untuk melihat keadaan. Tapi pemandangan yang tersaji di hadapan mereka selanjutnya berubah seperti mimpi buruk. Di dinding-dinding terowongan terdapat banyak tumpukan tulang belulang manusia, menjadi alas tidur beberapa orang tanpa busana yang tatapan kosongnya saja mengerikan. Mereka begitu kurus, hingga tulang-tulang rusuk mereka bisa di hitung satu persatu. Tapi pemandangan yang paling mengerikan adalah wanita yang berteriak tadi kini di cabik-cabil oleh segerombolan orang-orang itu. "Makanan, tolong berikan kami makanan." Beberapa dari kanibal itu mulai mendekati para narapidana yang masih syok, merangkak dan merintih. Peraturan pertama, Jangan memberikan makanan pada orang yang bersembunyi dalam kegelapan, karena pemberianmu adalah izin bagi mereka untuk mengambil semua yang kau miliki, bahkan nyawa dan tubuhmu. Yeona berhasil keluar dari terowongan dan menarik napas panjang. Adegan di dalam tadi hanya dia lihat sekilas tapi sudah membuatnya sangat mual. Dia tidak tahu apakah penghuni terowongan itu berhasil menarik orang lain lagi, yang pasti beberapa orang yang keluar setelah Yeona langsung mencari sudut untuk menumpahkan isi perut mereka. Struktur bangunan di distrik seratus satu tidak jauh berbeda dari distrik lainnya, hanya saja jauh lebih berantakan dan lusuh. Saat para tahanan baru keluar dari terowongan, mereka seperti gembala yang baru saja dilepaskan, menatap ke sana kemari seperti turis namun menjadi pusat perhatian di saat yang sama. Yeona semakin menurunkan tudung jubahnya dan melanjutkan langkah. Hal pertama yang harus dia kunjungi saat pertama kali tiba adalah mengambil uang kemudian mencari tempat tinggal. Sesuai panduan, Yeona berjalan lurus mengikuti jalan raya, melintasi alun-alun kota dan masuk ke daerah paling ramai, pasar. Jajanan dan jualan di dalam pasar terlihat cukup normal, ada daging dan sayuran, tidak jauh berbeda dari pasar kumuh di distrik 02, hanya saja ketika Yeona melihat penampilan pedagangnya, Yeona hampir menarik napas keras karena terkejut. Penampilan seorang pria berhidung dan bertaring babi begitu mengejutkan terlebih jika mereka menjual daging segar yang ... apakah itu daging hewan atau? “Apa yang kau lihat, Hah!” Yeona terkejut pada teriakan yang tiba-tiba, ketika dia mendongak, dia melihat mutan babi itu sudah menatap ke arahnya dengan mata merah penuh kemarahan. Jantung Yeona berdetak sangat cepat, dia mengepal dan mecengkeram pistolnya. Padahal, Yeona sudah memastikan tatapannya hanya sejenak, terlebih dengan tudung yag menutupi wajahnya. Lalu bagaimana bisa mutan itu menyadarinya? “Apakah penampilanku lucu di matamu!” Mutan itu berjalan mendekat Yeona menunduk, dan bersiap untuk menarik pistolnya. Tapi, sesaat sebelum dia melakukannya, mutan itu berlari cepat melintasinya dan menabrak sosok yang berdiri tak jau dari Yeona. Teriakan keras dan benturan terdengar. “Kau anak baru dan berani menatapku dengan mata seperti itu!? apa kau pikir penampilanmu lebih menarik dariku?” Yeona menarik dan menghembuskan napas sebelum meninggalkan tempat itu dengan cepat, sama sekali tidak berani menoleh lagi setelah mendengar bunyi potongan daging. Sekarang, dia yakin di pasar itu, meskipun tampilan jualan dan jajanannya normal, bahannya sama sekali tidak normal. Peraturan kedua, jangan menatap mutan dengan tatapan terkejut, apalagi saat pertama kali bertemu, karena itu bisa membuat mereka tersinggung. Peraturan ketiga, jangan membeli makanan dari mutan, berbahaya dan menjijikkan. Yeona meninggalkan pasar yang ternyata khusus untuk mutan dan akhirnya mencapai sebuah bank dengan pengamanan yang cukup ketat. Yeona men-scan identitasnya di pintu masuk dan berjalan langsung ke bilik ATM yang kosong. Yeona hanya menarik secukupnya sebelum keluar, tentu saja setelah memastikan uangnya tersembunyi dengan aman. Setelah keluar, Yeona terlebih dahulu ke toko baju. Saat dia keluar lagi, penampilan Yeona berubah menjadi pria paruh baya dengan cara jalan yang pincang. Namun, untuk membuat penampilannya tidak terlalu lemah, Yeona membuat tatapannya tampak tajam di balik janggut dan kimis tebal, ditambah pistol keemasan yang menggantung di pinggangnya. Peraturan ke empat, jangan masuk toko properti tanpa penyamaran, karena akan mengundang kejahatan. Peraturan ke lima, jangan terlihat lemah namun jangan bersikap sok jago di saat yang sama. Tetaplah netral dan transparan. Yeona masuk ke toko properti dengan banyak mata yang mengawasinya, namun dia berhasil dengan sangat baik menyembunyikan rasa takut dan gugupnya hingga dia akhirnya duduk di depan seorang agen properti. Yeona berdehem, menyeka keringat dingin di tangannya ke celana dan berbisik. “Aku ingin membeli rumah.” Agen properti sudah melihat banyak penyamaran, jadi tidak begitu terkejut ketika seorang paman dengan janggut lebat bersuara seperti gadis muda. “Lokasi?” “Tempat paling aman,” jawab Yeona. Agen itu sepertinya cukup terkejut. “Rumah semacam?” “Terserah, asalkan punya sistem keamanan paling tinggi.” “Kau tahu berapa harga rumah seperti itu kan?” “Tidak, tapi aku akan membelinya.” Yeona memberikan tatapan meyakinkan. “Berikan aku rumah dengan keamanan nomor satu di distrik ini.” Transaksi itu berlangsung dengan cepat. Dan mengikuti saran Iris, Yeona membayar biaya ekstra untuk menyembunyikan identitasnya. Setidaknya, meskipun distrik seratus satu tidak punya hukum untuk mengikat para narapidana, setidaknya sistem keamanan data di sana tidak kalah dari distrik yang lain. Yeona mencari tempat lagi untuk mengubah penampilannya ke tampilan semula dan berjalan menuju rumahnya. Bersambung ...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD