Benci

3307 Words

Lima tahun kemudian...... Banyak yang berubah. Pertama, lihatlah gadis yang yang sedang memasukkan jas putih kebanggaannya dan alat tulis ke dalam tas. Ia tak hanya bertambah usia, tapi bertambah dewasa. Meski sifat kekanakannya masih ada. Kedua, kerudung cantik yang selalu menghiasi langkahnya kemana pun. Rambut hitam panjang itu kini bersembunyi dibalik helai kain nan lembut itu. Ketiga, ia sudah punya gandengan. Meski tak bisa dibilang pacaran dan ia tak suka istilah itu. Entah apa namanya hubungan ia dengan laki-laki itu mungkin hanya mereka berdua yang mengerti. “Rin....” suara Maminya memanggil dari lantai bawah. “Si Adam udah nungguin!” teriak wanita paruh baya itu. Airin segera turun dan sudah rapi dengan setelan kampusnya. Setelah menyalami Mami dan Papinya, ia segera menghampiri

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD