bc

FROM HATE TO HUSBAND

book_age18+
59
FOLLOW
1K
READ
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Tidak untuk 21 tahun ke bawah. Dosa ditanggung masing-masing.

"Kenapa kamu begitu menepi? sini... aku tidak akan memakan mu!" ucap seorang lelaki yang akan tidur di sampingku. Dimana malam itu adalah malam pernikahan kami. Nampak tangannya yang kekar tengah menyibakkan selimut untukku. Agar aku turut masuk kedalam selimut yang sama dengannya.

Briyan. Dia adalah cinta pertamaku. Juga lelaki yang paling aku benci. Dimana saat aku mengutaran perasaan, ia menolakmya begitu saja. Padahal saat itu sudah aku perhitungkan matang-matang. Dimana semua perlakuannya begitu manis padaku.

Tapi siapa sangka. Kedua orang tua kami berteman baik karena pekerjaan yang sama. Lalu menjodohkan kami. Mau tidak mau kami harus bersama.

chap-preview
Free preview
Bab 1 Patuh.
Terik matahari menjelang siang itu tidak membuat seorang pria merasa kelelahan saat menggendong tubuh Adelia di punggungnya, karena Gadis itu ceroboh dan melukai kakinya saat waktu mata pelajaran olahraga tadi di salah satu SMA ternama di Kota tersebut. Dengan sigap Briyan membawa Adelia menuju ke ruangan UKS. "Iyan, apa kamu merasa aku berat?" tanya Adelia pada lelaki yang tengah menggendongnya saat itu. "Akhirnya kamu sadar juga ya Del? kamu itu bukan hanya berat Adel, tapi berat, berat, banget! tahu enggak? harusnya itu kamu hati-hati, udah tahu tubuh kamu itu berat! tapi kamu malah main lompat-lompatan kayak tadi. Kalau jadi seperti ini, aku juga kan yang repot!" ucap gerutu Briyan dengan omelannya di sepanjang perjalanan menuju ke UKS. Sedangkan di belakang mereka tampak semua orang dan teman mereka tengah menatap kearah keduanya. "Iya, iya, iya! kamu tuh bawel banget ya! lalu siapa yang mau gendong aku kalau bukan kamu? kan kamu teman sebangku aku! gimana sih!" ucap Gadis itu lagi, namun saat itu Brian tidak menyahut nya lelaki itu hanya fokus menggendong tubuh Adelia dipunggungnya hingga keduanya tiba di depan UKS. Brian segera membawa Gadis itu masuk ke dalam dan mendudukkannya di tepian ranjang yang ada di dalam UKS tersebut, lelaki itu pun lalu perlahan menaikkan salah satu kaki Adelia yang sakit hingga ke atas pembaringan, barulah Brian pergi memanggil dokter jaga yang saat itu tengah berjaga di sana. "Tunggu di sini jangan bergerak kalau nggak mau kaki kamu makin nyeri!" ucap pesan Brian pada Gadis itu dan Adelia pun hanya mengangguk sebagai jawaban nya. Beberapa saat Brian keluar dari ruangan UKS tersebut lalu kembali lagi dengan salah satu Dokter jaga yang ada di sana. Dan saat Brian tiba di sana di dalam ruangan sudah ada pak guru olahraga yang tengah berada di sisi ranjang tempat Adelia duduk. "Ini loh Dokter, kakinya keseleo tadi saat olahraga." Ucapan guru tersebut pada Dokter wanita yang baru saja tiba dengan Brian. Beberapa saat akhirnya setelah Dokter itu memeriksa Adelia, Dokter memutuskan untuk membebat kaki Gadis itu dan saat itulah Brian yang mendapat tugas untuk menjaga Adelia sementara. "Ian, kamu teman satu bangkunya Adelia kan?" tanya pak guru pada lelaki yang ada di samping Adelia. Ian pun segera mengangguk, Adelia pun sama. "Dan apakah tempat tinggal kalian itu dekat?" tanya Pak Guru lagi. "Dekat lah pak, gimana nggak dekat! saya tinggal di rumah saudara saya dan dia tinggal di sebelah rumah saudara saya itu, tapi di sana Adelia kost, begitu Pak! dan tiap hari juga dia selalu nebeng saya Pak ke sekolahnya." Ucap Ian pada pak gurunya. "Syukurlah kalau begitu, jadi nanti kamu antarkan Adelia pulang ke rumah biar dia istirahat sekalian kamu pulang juga, enggak apa-apa enggak usah balik lagi ke sekolah, dan Dokter tadi menyarankan kalau Adelia harus istirahat paling tidak tiga hari agar kakinya cepat pulih dan kakinya tidak boleh banyak gerak dulu kalau tidak bisa-bisa bakalan tambah parah." Ucap pak guru pada Brian, dan lelaki itu pun mengerti. "Baik pak akan saya laksanakan..." ucap Ian pada pak gurunya lalu pak gurunya itu pun pergi meninggalkan keduanya disana, hanya berdua saja. "Tuh! dengar apa kata pak guru barusan? awas kalau enggak mau dengerin apa kata aku, aku biarin loh ya sendirian." Ucap Ian serius pada Adelia dan saat Adelia mendengar ucapan dari temannya itu, satu tangannya segera terulur menarik ujung kaos yang Brian kenakan dan menggoyang-goyangkan nya perlahan tanda Adelia tidam mau lelaki itu mengomel lagi. "Ya udah kalo gitu tunggu sini aku mau ambil tas kita di dalam kelas. Awas ingat ya jangan kemana-mana." Ucap Ian lagi yang lalu segera meninggalkan tempat. Brian keluar dari ruangan UKS dan segera menuju ke kelasnya lelaki itu pun segera mengambil tasnya dan juga tas Adelia lalu akan dibawa kembali ke UKS, namun sebelum lelaki itu kembali, dari luar pintu kelas Brian dihadang dua orang temannya di sana. "Gimana keadaan Istri lo Ian? udah baik-baik aja?" ucap salah seorang di sana. "Baik-baik aja, nggak kenapa-napa." Reflek ucap lelaki itu yang tidak menyangkal pertanyaan dari salah satu temannya di sana. "Eh! apa-apaan sih lo! pertanyaan lo tuh nggak enak banget. Istri siapa yang lo maksud? teman maksud lo istri!" ucap Brian yang lalu pergi dari sana, nampak lelaki itu sangat sewot. "Jelas-jelas kalian tuh serasi kek pasangan suami istri, lagian emang sok! aduh..." ucap salah seorang lagi di sana dan akhirnya Brian pun mengantarkan Adelia pulang kembali ke tempat kosnya. "Gimana masih sakit? nih obat yang tadi ibu guru berikan, yang tadi udah kamu minum! sekarang aku tinggal pulang dulu ya? jangan lupa obatnya kamu minum nanti saat kamu mau tidur malam, mengerti?" ucap Brian setelah mengantarkan Gadis itu kembali ke tempat kosnya, namun Adelia segera meraih jemari Brian dan menahan lelaki itu agar tidak pergi dari sisinya. "Ian kamu tega ninggalin aku sendirian nih ceritanya dengan kondisi kaki aku yang sakit kayak gini? astaga Ian tega banget ya kamu itu jadi sahabat!" ucap Adelia memelas di sana dan akhirnya lelaki itu pun mengambil satu kursi yang ada di sana meletakkannya tepat di tepian ranjang Adelia Brian pun duduk di sana. "Udah aku temenin cepat istirahat kamu ini! bisanya nyusahin! tahu nggak!" ucap lelaki itu dengan dengusan kesalnya dan Adelia pun segera memejamkan matanya, beberapa saat Adelia pun tertidur dan ketika Adelia sudah tidur, Brian pun pergi meninggalkan tempat tersebut. Brian pulang ke rumah saudaranya yang tepat berada di samping kos-kosan yang Adelia sewa. "Loh Ian, kau udah pulang? bukannya pulangnya nanti jam 3 sore seperti biasanya ya?" tanya Bibi pada Iyan ketika Bibi melihat Ian baru masuk ke dalam rumah dan akan menuju ke dapur untuk mengambil minum. "Iya Bi, dapat tugas dari pak guru untuk nganterin tuh si Adelia yang ngekos di samping rumah bibi nih, dia tadi keseleo kakinya makanya Ian ditugaskan untuk mengantarkan anak itu pulang, jadi sekalian biar juga pulang ke rumah begitu bibi." Ucap lelaki itu yang menerangkan. "Astaga Ian Kok bisa sampai keseleo sih? ya udah, itu teman kamu jadi sering-sering lah kamu tengok! Bibi buatkan makanan dulu untuk dia makan. Kalau begitu nanti kamu anterin ke sana ya? kasihan tuh anak jauh dari keluarga dan orang tua, sakit sendirian, kalau bibi yang tengok kan nggak enak Ian, jadi kamu sebagai teman nya apalagi satu sekolah, satu kelas kan? nah, jaga dia baik-baik! ya kan?" ucap bibi yang membuat Brian menggangguk.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
218.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
19.1K
bc

My Secret Little Wife

read
115.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
202.1K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
4.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
16.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook