Bab 21. Trauma

1553 Words

Kenyataannya aku gak bisa menghindar dari itu semua. Aku cuma wanita lemah yang gak bisa mengatasi traumaku sendiri. Bukan gak mau berusaha, hanya saja, aku belum siap. *** Sapta dan Anki memutuskan untuk menginap lebih lama di sini. Katanya renovasinya belum selesai. Takut Yasya terpapar debu dan menjadi batuk. Aku sedang menggendong Yasya di halaman karena dia menangis setelah melihat papanya berangkat dinas. Yasya memang suka begitu, masalahnya biasanya Sapta akan menggendong Yasya terlebih dulu sebelum pergi, sementara tadi Sapta harus buru-buru setelah ditelpon oleh atasannya. Katanya penting. Dan jadilah, anak ini rewel. "Uluhhhh, iya nanti papa pulang kok. Jangan nangis lagi ya cantik" hiburku sambil mengelap air matanya. Hari ini Flora libur. Jadi aku bisa santai. Rencananku h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD