Aku hanya seorang upik abu, yang bercita cita menjadi seorang putri.
Wanita biasa dengan segala kekurangannya, tapi memimpikan Kamu sosok pangeran yang sempurna.
Adakah jalan ninja untuk dapat masuk dan mengisi bilik bilik penuh rahasia dihatimu.
Pertemuan kita memang tidak terencana, tapi adakah takdir yang salah jika menjadikan Kamu sebagai bagian dari hidipku.
Naas satu kata yang harus aku sesali atau harus aku syukuri? karena atas kejadian itu aku dan kamu bersatu, meski ada jarak dan CELAH memisahkan dua jiwa walaupun raga mereka terikat satu sama lain.
Salahkah hati jika berharap memiliki apa yang tergenggam ditangan. Apa seperti seorang punguk yang merindukan bulan, padahal yang aku rindu itu jelas hakku dan kepunyaannku.
Apakah aku jadi pendosa jika menginginkan Kamu yang memang jelas Halal untukku.
Sakit memendam rasa yang bergejolak sekuat hati, membentengi diri untuk berinteraksi " LEBIH DARI"
Adakah celah yang bisa kumasuki, agar aku bisa tinggal menetap dihati, yang memang seharusnya aku tinggali.