28. Tatapan Tajam Wanita Itu

1827 Words

Pagi itu cuaca begitu cerah. Burung-burung gereja yang biasa hinggap di dahan-dahan pohon besar yang ada di sepanjang tepian jalan terlihat beterbangan, menari-nari menikmati mentari yang tampak malu-malu menampakkan sinarnya. Decitan burung terdengar bersahutan bagaikan suara musik yang mengalun merdu menyambut pagi. Suasana pagi ini begitu pas untuk melakukan aktifitas di luar rumah. Tak hanya udaranya yang sejuk, panas matahari yang tidak begitu menyengat, tapi juga sumber vitamin D gratis yang didapat dari cahaya matahari pagi. Tak ingin berdiam diri di rumah dan tidak melakukan apa pun, Adi memilih untuk tetap produktif. Sembari mengajak Sila jalan-jalan, ia pun memutuskan untuk menarik ojek pagi itu. Ibarat kata, sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui. Tak hanya membuat Sila se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD