Winda sesaat terpaku di tempatnya, kemudian ia mundur dua langkah, dan maju dengan gerakan cepat tiga langkah serta teriakan memanggil Dimas. "Daddy!" Mendengar suara Winda, Dimas langsung berdiri. Winda mendekati Dimas, dan melingkarkan tangannya di leher Dimas, lalu ia menjinjitkan kedua kakinya. Bibirnya langsung mencium bibir Dimas, matanya terpejam rapat. Sementara Dimas yang bingung harus bagaimana, hanya memeluk pinggang, dan punggung Winda erat. Mata Dimas sempat melihat reaksi Gina yang berdiri, dari duduk santainya di atas sofa. Winda melepas ciuman. "Daddy pulang cepat yuk, aku ingin ehm ... ehm deh. Bawaan bayi dalam perutku barangkali ya," ajak Winda dengan suara manja. "Winda, aku sedang ada tamu," jawab Dimas. "Tamu!?" Winda menoleh ke arah Gina. "Eeeh ada Maminy