Keempat orang yang membawa golok semakin dekat, golong diacungkan ke arah Winda dan. "Surprise!" teriakan membahana, dan golok-golok tadi berubah jadi rangkaian bunga. Karyawan Dimas sudah mengelilingi mereka berdua, ada Elma, dan Sisi juga di antara mereka. Winda terpaku tak bergerak di tempatnya duduk di sisi Dimas. Dimas sudah duduk, dan menepuk pipi Winda pelan. "Happy birthday, Sayang, semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untukmu," kata Dimas pelan. Mata Winda mengerjap sekali, dua kali, tiga kali lalu.... "Daddy! Ini pasti rencana Daddy! Iya'kan? Daddy jahat, hampir bikin jantung Winda copot tahu! Daddy keterlaluan. Winda marah sama Daddy." Tanpa ragu, Winda mendorong d**a Dimas, sampai Dimas terjengkang ke belakang. Lalu ia duduk di atas perut Dimas yang disiram obat