"Nadia, kau baik-baik saja?" Semuanya berjalan begitu cepat saat dirinya tiba-tiba pusing lalu kesadarannya mulai menipis dan hampir saja pingsan kalau saja tak ada sebuah tangan kekar yang menopang dan menangkap tubuhnya dengan sigap. Samar-samar ia bisa melihat wajah orang yang menolongnya yaitu Pak Saga. "Saya baik-baik saja, Pak. Terima kasih atas bantuannya. Saya pamit permisi." Nadia langsung berdiri kembali dan berjalan masuk ke kantor, ia memaksakan tubuhnya untuk tetap jalan walaupun tubuhnya terasa sangat lemas akibat belum makan, namun ia juga tak mau dekat-dekat dengan pak Saga yang merupakan direktur perusahaan yang berumur tiga puluh tahun, dulu sebelum menikah pak Saga pernah mendekatinya namun ia tolak pendekatan itu, sekarang ia sudah menikah dan harus jaga jarak karena