Tepat seperti perhitungan Aryan, orang tua Farrel datang mencarinya ke kantor dengan muka keruh menahan emosi. Pasti mereka sudah mendengar pengaduan anaknya kalau dia yang sudah membuatnya babak belur semalam.
Ethan yang kebetulan juga di ruang kerja kakaknya, tidak bisa berhenti tersenyum melihat emak Farrel yang seperti ingin menelan Aryan hidup-hidup. Sedangkan Mara yang tidak tahu apa-apa, malah mengira mereka datang untuk urusan gaun yang katanya akan diganti hari ini.
“Silahkan diminum!” ucap Mara meletakkan dua cangkir kopi di meja depan mereka.
“Aku kesini bukan mau minta kopi!” seru ibu Farrel ketus.
"Duduk sini, Beb!"
Aryan meraih tangan Mara, lalu membawanya duduk di sampingnya. Mereka juga harus tahu, dimana sekarang posisi Mara supaya tidak asal menghinanya lagi.
“Panta
