Bab.39 Bucin Mode On

1902 Words

Aryan berdiri menyandar pintu kamarnya dengan muka gemas bukan main. Bagaimana tidak, Mara yang disuruh masuk justru mogok di depan kamarnya sambil merengut seperti datang mau nagih utang. “Masuk!” “Nggak mau! Kamar di sini kan banyak, Om. Kenapa kita harus tidur sekamar?” bantahnya tetap kukuh tidak mau masuk. “Kamar yang lain pengap, kan tidak pernah ditempati. Nanti malah hidung kamu alergi menghirup debu,” ucap Aryan dengan bibir berkedut menahan geli. “Nggak apa-apa, saya bisa bersihin dulu kok. Boleh, ya?” “Nggak boleh!” “Om Ayang ….” rajuknya nyaris membuat tawa Aryan menyembur. Dia mendekat, tapi Mara malah mundur dengan tatapan awasnya. Seolah menganggapnya seperti harimau lapar. Sumpah! Aryan ingin sekali menerkamnya. Hingga kemudian Mara tampak tegang begitu tubuhnya me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD