BTW II 14

1230 Words

Semakin hari perlakuan Garel semakin menjadi, pemuda itu selalu menyuruh ini dan itu sesuka hati nya. Mengabaikan decakan sebal dari sang gadis. "Aku lelah jika kau tau, kenapa kau tak punya belas kasihan terhadap orang lain ha?" Jengah Risa. Garel merolling bola matanya. "Terserah diriku, kau kan pembantuku. Atau....kau bisa saja bebas, asal kau siap menanggung malu," ancamnya lagi. Risa hanya mendengus sebal sembari memainkan phonesel di tangannya. "Kau sedang menghubungi siapa?" Ketus Garel merasa tak suka melihat gadis di sampingnya sengaja mengabaikan keberadaan nya. "Apa urusanmu ha?" Sahut Risa tak kalah ketus. "Kau milikku, jadi aku bebas mengatur mu," "Mana bisa! Kau bukan siapa-siapa ku," geram Risa, memasukkan kasar benda pipih di kedua tangannya tadi ke dalam tasnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD