Dua hari setelah keadaan Eleanor mulai membaik, dia dan Danzel pergi ke dokter kandungan untuk memastikan apakah dirinya benar-benar hamil atau tidak. Eleanor mengigit bibir bawahnya keras sembari meremas jari-jari tangan gugup seakan belum siap untuk mendengar hasil dari pemeriksaan tersebut. Sedangkan Danzel yang duduk di samping Eleanor hanya diam tanpa memasang raut wajah apa pun. Sejak dokter pribadinya datang, Danzel lebih sering diam dan tidak terlalu banyak bicara meski sedang bersama dengan Eleanor. "Selamat, Anda positif hamil," ungkap dokter itu tersenyum lebar. "Usia kandungan Anda sudah memasuki Minggu ke-8," imbuhnya ramah. Deg Tubuh Eleanor seketika membeku bagai tersambar petir. Napasnya tertahan. Dia kesulitan bernapas seakan seluruh oksigen ditarik paksa dari rongga